- Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan PIMNAS - Simbelmawa - Materi Bimtek Operator
- Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Sarjana dan Diploma
- Kontes Robot Indonesia (KRI)- Panduan Umum
- Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKTCBN)
- Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI)
- Gelar Mahasiswa Teknologi Informasi (Gemastik)
- Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE)
- Kontes Jembatan dan Bangunan Gedung Indonesia (KJI-KBGI)
- Debat Bahasa Inggris (NUDC)
- Debat Bahasa Indonesia (KDMI)
- Olimpiade Nasional MIPA (ONMIPA) Pusat Prestasi Kemdikbud
- Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQ)
- Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS)
- Program Hibah Bina Desa (PHBD)
- Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) & Ekspo KMI
- Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM)
- SIMKATMAWA
- Pusat Prestasi Nasional Kemdikbud
- KIP-Kuliah
- Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan
Kegiatan Kemahasiswaan Yang Dilaksanakan oleh Ditjen Pendidikan Tinggi
Rabu, 04 Maret 2020
Panduan Program/Kegiatan Kemahasiswaan Tahun 2020
Pedoman/Panduan Pelaksanaan Program/Kegiatan Kemahasiswaan Tahun 2020
Selasa, 04 Februari 2020
Pengembangan Kemahasiswaan
Disclaimer
Pendidikan tinggi sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora serta pembudayaan dan pemberdayaan bangsa Indonesia yang berkelanjutan. Perguruan tinggi sebagai bagian dari kehidupan global juga dituntut untuk berkontribusi terhadap daya saing bangsa. Untuk itu perguruan tinggi harus mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (inovasi/invensi) serta menghasilkan intelektual, ilmuwan, dan/atau profesional yang berbudaya dan kreatif, toleran, demokratis, berkarakter tangguh, serta berani membela kebenaran untuk kepentingan bangsa.
Pengelolaan pendidikan tinggi telah mengalami perubahan paradigma yakni yang semula bersifat sentralistik menjadi desentralistik. Pembelajaran yang semula berpusat kepada dosen menjadi berpusat kepada Mahasiswa. Perguruan tinggi memegang peranan penting dalam mengembangkan potensi mahasiswa dan menghasilkan lulusan yang berkualitas sebagai aset bangsa. Mengembangkan potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa serta menghasilkan lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa.
Mahasiswa sebagai anggota Sivitas Akademika diposisikan sebagai insan dewasa yang memiliki kesadaran sendiri dalam mengembangkan potensi diri di Perguruan Tinggi untuk menjadi intelektual, ilmuwan, praktisi, dan/atau profesional. Karena itu mahasiswa harus aktif mengembangkan potensinya dengan melakukan pembelajaran, pencarian kebenaran ilmiah, dan/atau penguasaan, pengembangan, dan pengamalan suatu cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk menjadi ilmuwan, intelektual, praktisi, dan/atau profesional yang berbudaya. Mahasiswa juga memiliki kebebasan akademik dengan mengutamakan penalaran dan akhlak mulia serta bertanggung jawab sesuai dengan budaya akademik.
Untuk dapat mengembangkan potensi Mahasiswa secara maksimal, maka mahasiswa harus mendapatkan layanan Pendidikan sesuai dengan bakat, minat, potensi, dan kemampuannya, melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagai bagian dari proses Pendidikan, sehingga mahasiswa dan lulusan memiliki kompetensi hardskill dan softskill secara terintegrasi atau kecerdasan komprehensif.
Blog ini merupakan Unofficial Blog yang memuat penjelasan dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan atau ekstrakurikuler yang difasilitasi oleh Ditjen Dikti.
Salam Student First.
Widyo Winarso
Kepala Subdit Organisasi Mahasiswa Ditjen Dikti 2008-2010
Kepala Subdit Kemahasiswaan; Penalaran dan Kreativitas Ditjen Dikti 2011-2017
Paparan: Sasaran, Program dan Kegiatan Kemahasiswaan
Tautan
Ditjen Dikti
Kemristek-BRIN
Kemdikbud
Pusat Prestasi Kemdikbud
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan
Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi
Beasiswa Dosen
Seleksi Nasional Masuk PTN
Ditjen Dikti
Kemristek-BRIN
Kemdikbud
Pusat Prestasi Kemdikbud
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan
Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi
Beasiswa Dosen
Seleksi Nasional Masuk PTN

Selasa, 30 April 2019
Festival Film Mahasiswa Indonesia (FFMI)
Pengantar
Dalam rangka mendorong mahasiswa untuk dapat mengembangkan potensi diri sebagai Mahasiswa yang memiliki kreativitas, serta untuk menumbuhkan minat dan bakat dalam bidang seni khususnya film, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menyelenggarakan berbagai kegiatan antara lain festival film bagi mahasiswa.
Perfilman Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan sempat menjadi raja di negara sendiri pada tahun 1980-an. meskipun pada awal tahun 1990-an sempat tidur panjang namun seiring dengan munculnya sineas–sineas muda kreatif yang bergerak mandiri (Indie) di awal tahun 2000an membuat dunia perfilman di tanah air akhirnya bangkit kembali. Berbagai film karya anak muda kreatif kembali meramaikan bioskop – bioskop yang sebelumnya diserbu oleh fillm – film dari negeri barat.
Menyadari pentingnya mengukur kompetensi mahasiswa dalam membuat sebuah film yang berkualitas dengan membawa pesan kebaikan bagi penontonnya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi memandang penting untuk diadakan Festival Film Mahasiswa Indonesia (FFMI).
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ajang positif bagi mahasiswa se-Indonesia untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam berpikir kritis dan berkomunikasi dalam menyikapi kondisi sosial yang ada di masyarakat dan memberikan solusi yang tepat dengan menggunakan media film. Dalam ajang ini akan diperebutkan PIALA BERGILIR MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN untuk perguruan tinggi yang berhasil memperoleh pemengang terbanyak pada beragam kategori.
Tahapan Lomba/Festival
- Pendaftaran: pengiriman karya film sesuai Panduan Kegiatan Festival Film Mahasiswa Indonesia (FFMI)
- Kurasi: Kegiatan penyeleksian karya film yang akan diikutsertakan dalam FFMI yang terdiri Seleksi Administrasi (meliputi kelengkapan formulir pendaftaran, legalitas sound effect, clip video, daftar crew dan talent) dan Seleksi Kelayakan Film.
- Screening: Pemutaran seluruh Film yang ikut dalam FFMI yang telah lolos seleksi administrasi oleh panitia. Film akan ditayangkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan panitia dan panitia menyiapkan Live video Streaming bagi peserta dari luar kota yang tidak bisa hadir pada tahapan screening tersebut.
- Penjurian: Kegiatan penyeleksian karya film peserta yang telah lolos kurasi Film oleh Dewan Juri nasional yang telah dipilih untuk menentukan maksimal 20 (dua puluh) Film yang layak ikut seleksi berikutnya.
- Workshop: Kegiatan sharing ataupun berbagi ilmu serta tanya jawab antara peserta festival dan peserta workshop dengan dewan juri yang merupakan sutradara atau artis nasional yang telah menghasilkan banyak karya dan memiliki prestasi.
- Presentasi: Kegiatan penyeleksian akhir karya film peserta dengan cara mengundang peserta yang telah lolos seleksi untuk mempresentasikan film yang dibuat didepan 3 Juri Nasional sebagai salah satu pertimbangan dalam penentuan pemenang. Juri akan memilih nominator dari setiap kategori dan kemudian akan ditentukan pemenang untuk menerima Anugerah FFMI.
- Malam Anugerah: Acara puncak yang merupakan malam pengumuman para nominasi serta para pemenang nominasi.
Ketentuan Umum
- Film yang diproduksi dan dikirimkan adalah film karya warga negara Indonesia.
- Musik/lagu yang digunakan dalam film tidak diperkenankan menggunakan ciptaan orang lain, kecuali ada ijin tertulis, termasuk penggunaan cuplikan gambar/klip.
- Isi film tidak mengandung unsur : SARA, Pornografi, dan Politik.
- Tema film disesuaikan/kontekstual
- Jenis film yang dilombakan adalah Fiksi / Film Pendek.
- Film yang didaftarkan paling lama film produksi satu atau dua tahun
- Mengisi formulir pendaftaran.
- Film yang pernah diikutsertakan ke dalam festival FFMI sebelumnya tidak boleh diikutsertakan lagi di festival ini.
- Karya dikirim dengan data file dalam flash-disk dengan format MOV/MP4. serta wajib menyertakan tautan URL Youtube.
- Durasi film maksimal 10 (sepuluh) menit sudah termasuk bumper awal dan akhir, berwarna dan bersuara.
- Film yang dibuat apabila menggunakan dialog / narasi bahasa daerah atau asing, maka harus diberi subtitle Bahasa Indonesia.
- Peserta boleh mendaftarkan lebih dari satu film.
- Produser, Sutradara, Cameraman, dan Penulis Skenario / Naskah film adalah mahasiswa aktif terdaftar di PD-Dikti. (dibuktikan dengan KTM dan screenshoot PD DIKTI)
- Peserta wajib memahami dan mematuhi keseluruhan peraturan FFMI
Ketentuan tambahan
- Materi film (model, lokasi, dll) diluar tanggung jawab panitia.
- Karya Film adalah untuk kebutuhan apresiasi dan tidak dikomersilkan.
- Kriteria penilaian dititik beratkan pada isi dan ide cerita, teknik pembuatan dan kreatifitas serta orisinalitas.
- Peserta bertanggungjawab penuh atas orisinalitas semua materi dalam film yang dikirimkan dan wajib menyertakan surat orisinalitas film
- Wajib menyertakan suat izin dari pemegang hak cipta yang bersangkutan apabila menggunakan materi non - orisinil.
- Panitia penyelenggara tidak bertanggungjawab terhadap adanya tuntutan akibat pelanggaran hak cipta yang diakibatkan oleh tindakan peserta.
- Hak cipta karya tetap menjadi milik peserta lomba. Khusus untuk kepentingan publikasi festival, penyelenggara dapat menggunakan cuplikan, sebagian materi dari karya peserta.
- Jika dikemudian hari ternyata didapatkan bukti bahwa karya pemenang bukan karya sendiri, maka penyelenggara berhak membatalkan dan menarik penghargaan serta hadiah yang sudah diberikan.
- Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.
Peserta
Peserta FFMI adalah mahasiwa utusan dari perguruan tinggi, dengan persyaratan :
- Peserta adalah mahasiswa yang masih aktif di perguruan tinggi dibuktikan dengan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), atau Surat aktif pada tahun pelaksanaan kegiatan dan merupakan mahasiswa yang terdaftar pada program Sarjana atau Diploma di Perguruan Tinggi di lingkungan Kemdikbud diseluruh wilayah indonesia dan terdaftar pada pada laman PD-DIKTI
- Tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) / Himpunan Mahasiswa (HIMA) yang berminat dalam bidang seni / film, dibuktikan dengan Surat Rekomendasi atau Surat Tugas yang dikeluarkan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi yang bersangkutan Panduan Kegiatan Festival Film Mahasiswa Indonesia (FFMI)
- Peserta wajib menyertakan SK Pendirian Oganisasi Mahasiswa (HIMA / UKM) d. Mahasiswa peserta harus terdaftar dan tergabung dalam satu perguruan tinggi yang sama.
- Panitia akan memberikan ID Card kepada peserta FFMI yang hadir
- Peserta dinyatakan gugur apabila tidak memenuhi persyaratan.
Mekanisme Penjurian
Tahap 1: Administrasi
- Lolos dalam proses administrasi dan telah sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan dalam FFMI (meliputi kelengkapan formulir pendaftaran, legalitas sound effect, clip video, daftar crew dan talent)
- Layak dari sisi: Orisinalitas, ide cerita, kualitas gambar, teknik pembuatan dan kreatifitas
Tahap 2: Desk evaluasi
Parameter penilaian meliputi :
- Orisinalitas / keaslian project Film
- Ide Cerita (Kejelasan informasi dan pesan yang disampaikan)
- kualitas gambar (pixle, angle, lighting, dll) d. teknik pembuatan (sinematografi dan visual effect)
- kreatifitas (Keunikan dan daya tarik)
3. Tahap 3: Presentasi
Parameter penilaian meliputi :
- Presentasi Proses Pra Produksi (penulisan naskah skenario, persiapan produksi, Casting, dll)
- Presentasi Proses Produksi (Lokasi Shooting, Peralatan, Manajemen Produksi)
- Presentasi Proses Pasca Produksi (Editing, efek 'visual' grafis, Dubbing, dll)
- Kemampuan mempresentasikan ide
- Etika & Sikap saat presentasi Waktu yang diberikan untuk setiap penampil adalah 30 Menit, 20 Menit Presentasi dan 10 Menit tanya jawab.
Predikat Pemenang/Nominasi
Dua puluh finalis akan memperebutkan piala Bergilir dengan 10 nominasi, yaitu:
- Film Terbaik,
- Sutradara Terbaik,
- Aktor Terbaik,
- Aktris Terbaik,
- Penyunting Gambar Terbaik,
- Penata Gambar Terbaik,
- Penata Suara Terbaik,
- Ide Cerita Terbaik,
- Pemeran Pendukung Pria Terbaik, dan
- Pemeran Pendukung Wanita Terbaik
Senin, 21 Januari 2019
Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI)
Pendahuluan
Pada tahun 2017, program PMW direvitalisasi menjadi Program Kompetisi Bisnis
Mahasiswa Indonesia (KBMI) dengan pengelolaan secara sentraliasi. Program ini digagas
untuk memberikan wadah bagi mahasiswa mempraktekan ilmu dan keterampilan
berwirausaha yang sudah didapat, melalui pemberian modal bisnis dan pendampingan.
Dengan demikian, program KBMI harus sinergi dengan program-program kewirausahaan
yang telah ada seperti: Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaaan (PKMK), Program
Belajar Bekerja Terpadu (PBBT), Kuliah Kerja Usaha (KKU) dan program kewirausahaan
lainnya.
Program KBMI, dimaksudkan untuk pengembangan usaha. Fasilitas yang diberikan
dalam bentuk dukungan permodalan dari Kemenristekdikti dan pendampingan usaha dari
Perguruan Tinggi. Program ini diharapkan mampu mendukung visi-misi pemerintah yang
tertuang dalam Renstra Kemristekdikti untuk pengembangan wirausaha baru dalam
mewujudkan kemandirian bangsa melalui pengembangan pendidikan dan pelatihan
kewirausahaan. Output dari Program KBMI ini adalah karya kreatif, yang inovatif
dalam membuka peluang bisnis yang berguna bagi mahasiswa setelah menyelesaikan studi.
Program KBMI ini menitikberatkan pada orientasi proses usaha dan hasil usaha (profit) dan diutamakan untuk pengembangan bisnis mahasiswa yang sudah berjalan.
Tujuan
Tujuan program Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia adalah- Menumbuhkan karakter wirausaha untuk mengembangkan usaha didukung dengan modal yang diberikan dengan pendampingan secara terpadu;
- Menumbuhkembangkan wirausaha baru kreatif yang inovatif berbasis Iptek.
Luaran
Adapun luaran yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan program dapat dilihat tercapai-tidaknya tujuan program yang secara umum adalah- Meningkatnya kuantitas dan kualitas mahasiswa wirausaha;
- Meningkatnya unit bisnis mahasiswa yang berhasil dikembangkan.
Kriteria
Peserta Kriteria dan persyaratan pengusul dijelaskan sebagai berikut:- Peserta program KBMI adalah kelompok mahasiswa yang sedang aktif dan terdaftar mengikuti program pendidikan S-1 atau Diploma;
- Peserta telah memiliki bisnis yang akan dikembangkan dibuktikan dengan profil usaha;
- Pengusul adalah kelompok mahasiswa berjumlah 3–5 orang;
- Nama-nama pengusul (ketua dan anggota) harus ditulis lengkap dan tidak boleh disingkat;
- Mahasiswa pengusul dapat berasal dari berbagai program studi yang berbeda atau dari satu program studi yang sama, namun masih dalam satu Perguruan Tinggi yang sama dengan keahlian yang saling mendukung.
Sistematika Pengusulan Kegiatan
Sebagai strategi pendidikan, Program KBMI harus menjadi bagian dari proses pendidikan mahasiswa selama masa studi di Perguruan Tinggi. Program KBMI dapat menumbuhkan jiwa wirausaha pada mahasiswa, maka tahapan yang dilakukan sebagai berikut yaitu- Pengusulan,
- Desk Evaluasi dan Penetapan,
- Pelaksanaan dan Pelaporan,
- Monitoring dan Evaluasi dan
- KMI Expo.
- industri makanan dan minuman,
- industri jasa dan perdagangan,
- industri teknologi,
- industri kreatif atau industri 3 produksi/budidaya.
Adapun ketentuan proposal KBMI sebagai berikut:
- Perguruan Tinggi maksimal mengirimkan 25 proposal terbaik hasil seleksi internal;
- Proposal yang lolos seleksi internal dengan surat pengantar dikirimkan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi bidang kemahasiswaan ke email: kk.ditmawa@ristekdikti.go.id, dengan melampirkan Berita acara hasil seleksi internal Perguruan Tinggi.
- Mahasiswa hanya diperbolehkan mengajukan satu proposal;
- Seorang Pendamping hanya diperbolehkan membimbing maksimal 5 proposal;
- Proposal maksimal 10 halaman dihitung mulai Pendahuluan sampai dengan Jadwal Kegiatan (tidak termasuk Halaman Kulit Muka, Halaman Pengesahan, Daftar Isi, Ringkasan, Daftar Gambar, Biodata pengusul dan Dosen Pendamping yang ditandatangani, Surat Pernyataan Ketua);
- Keseluruhan Proposal disimpan dalam satu file format PDF dengan ukuran file maksimum 5 MB dan diberi Nama Ketua Pengusul_Nama Perguruan Tinggi_program rencana bisnis mahasiswa.pdf, kemudian diunggah ke sim-pkmi.ristekdikti.go.id.
- Hardcopy dikumpulkan di Perguruan Tinggi masing-masing. Tahap selanjutnya adalah mengajukan proposal ke Direktorat Kemahasiswaan secara online dengan cara mengisi identitas pengusul dan mengunggah proposal ke simpkmi.ristekdikti.go.id.
Dana Kegiatan
Komponen biaya yang diberikan pada peserta program KBMI adalah: Rp 10.000.000,00
s.d. Rp40.000.000,00. Adapun mekanisme pembiayaan mengikuti alur pelaksanaan Program
KBMI. Pencairan dana 80% setelah pengumuman
desk evaluation dan 20 % setelah pelaksanaan monitoring terhadap laporan kemajuan.
Peserta Ekspo KMBI 2018 di IPB Bogor
Seleksi dan Evaluasi Proposal
Setiap proposal yang masuk diseleksi dan dievaluasi secara online oleh tim pakar yang ditunjuk Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Proposal yang layak untuk didanai akan diumumkan secara online melalui web Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan.Pelaksanaan dan Pelaporan
- Setiap proposal yang lolos dinyatakan dapat segera melaksanakan kegiatannya. Pelaksanaan kegiatan program kompetisi bisnis mahasiswa Indonesia harus mendapatkan pendampingan oleh Perguruan Tinggi dan dosen Pendamping mahasiswa.
- Seluruh rangkaian kegiatan dicatat dan diunggah ke sim-pkmi.ristekdikti.go.id yang sekaligus dapat digunakan sebagai sarana pelaporan kegiatan, mencakup catatan harian (logbook), laporan kemajuan yang disertai penggunaan dana, bukti pendukung hasil pelaksanaan program KBMI (foto, video, atau dokumentasi lainnya).
- Untuk menjamin mutu pelaksanaan kegiatan Program KBMI, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan melakukan kegiatan pemantauan atau monitoring dan evaluasi (monev).
- Tim Pemonev ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan dengan tugas pokok melakukan monev di Perguruan Tinggi tempat penyelenggaraan program KBMI.
- Perguruan Tinggi penyelenggara monev ditetapkan Direktur kemahasiwaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Pada kegiatan monev, setiap tim program KBMI akan diminta untuk mempresentasikan kemajuan pelaksanaan program KBMI. Namun demikian, sebelum pelaksanaan monev, setiap tim program KBMI harus mengunggah laporan kemajuan secara online sehingga dapat diunduh oleh para pemonev sebelum proses monev dimulai. Perguruan Tinggi yang ditunjuk sebagai penyelenggara monev diwajibkan membuat berita acara pelaksanaan monev.
- Setiap tim Program KBMI wajib membuat laporan akhir kegiatan secara tertulis dan mengunggahnya ke sim-pkmi.ristekdikti.go.id.
- Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan akan melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program KBMI di perguruan tinggi dengan membentuk tim yang terdiri atas unsur pakar, 6 pengawas, dan pimpinan serta staf untuk melakukan pemantauan dan evaluasi program KBMI.
- Adapun format laporan program KBMI adalah:
- Ditulis menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,15 spasi kecuali ringkasan satu spasi,
- Ukuran kertas A-4
- Margin kiri 4 cm, margin kanan, atas, dan bawah masing-masing 3 cm.
- Halaman Sampul sampai dengan Ringkasan diberi nomor halaman dengan huruf: i, ii, iii,..dst yang diletakkan pada sudut kanan bawah, sedangkan halaman utama yang dimulai dari Pendahulan sampai dengan halaman Lampiran diberi halaman dengan angka arab: 1, 2, 3, ...dst yang di letakkan pada sudut kanan atas.
Peserta Ekspo KMBI 2018 di IPB Bogor
Senin, 07 Januari 2019
Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI)
Latar Belakang
Kompetisi UAV di Indonesia sudah diinisiasi dengan adanya penyelenggaraan Indonesian Indoor Aerial Robot Contest (IIARC) yang merupakan kontes robot terbang pertama untuk kategori indoor (dalam ruangan). Kontes ini telah diadakan setiap tahun di Institut Teknologi Bandung mulai tahun 2008 hingga 2011. Pelaksana kontes adalah Program Studi Aeronotika dan Astronotika, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB bersama dengan mahasiswa Program Studi Aeronotika dan Astronotika yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Teknik Penerbangan (KMPN) ITB. Sejak dimulai pada tahun 2008, jumlah peserta terus meningkat. Mulai dari hanya 15 tim pada tahun 2008, hingga mencapai 44 tim pada tahun 2010.
Dalam kontes ini, peserta ditantang untuk mendesain, membuat serta menerbangkan sebuah pesawat. Tantangan yang diberikan mengharuskan peserta mendapatkan kompromi antara geometri pesawat, konstruksi dan sistem elektronik yang diintegrasikan pada pesawat terbang.
Kontes IIARC di ITB telah mendapat pengakuan dari Japan Society of Aeronautics and Space Sciences (JSASS). Aturan yang digunakan mengadopsi aturan yang digunakan dalam kontes yang sama yang diselenggarakan oleh University of Tokyo di Jepang. Pada tahun 2012 IIARC berubah menjadi Indonesia Aerial Robot Contest (IARC) yang dilaksanakan outdour.
Pada tahun 2013, Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dikti) dan Institut Teknologi Bandung bekerjasama untuk melanjutkan serta mengembangkan konsep acara kompetisi robot terbang ini ke skala yang lebih besar. KRTI 2013 terdiri dari kategori SMA, Perguruan Tinggi, dan Umum.
Di tahun 2013 kompetisi robot terbang ini ditingkatkan ke level nasional berupa Kompetisi UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau Kompetisi Pesawat Terbang tanpa Awak, dengan dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diharapkan peningkatan level ini dapat memperluas cakupan peserta dilingkungan Perguruan Tinggi di Indonesia dan meningkatkan kualitas kompetisi seperti kompetisi sejenis di luar negeri. Oleh sebab itu dibentuklah KRTI (Kontes Robot Terbang Indonesia) dengan tujuan untuk mengembangkan potensi pembuatan UAV di Indonesia.
Divisi dan Penilaian
- Divisi Racing Plane (RP) sebagai entry level. Divisi RP memiliki satu kelas saja dengan bobot lepas landas (Take-Off Weight, TOW) maksimum 2.500 gram tanpa ada batasan berat minimum, dilaksanakan dalam bentuk racing (balapan) terbang antar 2 (dua) wahana tim peserta dari take-off di posisi START hingga mencapai garis finish di ketinggian tertentu. Saat landing tidak dihitung tapi menjadi syarat sahnya suatu kemenangan. Kompetisi dibagi dalam babak penyisihan secara Round Robin (setengah kompetisi) dan sistem gugur (knock out) di babak perempat final, semifinal hingga grand final.
- Divisi Fixed-Wing (FW) sebagai middle level dan real application. Divisi FW memiliki satu kelas saja dengan menggabung kemampuan Monitoring dan Mapping yang dilombakan dengan cara setiap tim diberi kesempatan sekitar 40 menit untuk menyelesaikan suatu misi di lapangan, dan diberikan waktu 20 menit untuk mengolah data di pitstop. Pemenang ditentukan secara obyektif atas capaian misi sesuai target kontes, baik untuk monitoring maupun mapping.
- Divisi Vertical Take-off and Landing (VTOL) sebagai advanced level untuk pengembangan teknologi. Divisi VTOL juga memiliki satu kelas saja tanpa membedakan cara pemadaman apinya: Water-based Fire Extinguisher (VTOL-WFE) atau Non- Water-based Fire Extinguisher (VTOL-NWFE) dengan bobot lepas landas TOW maksimum 4000 gram. Dilombakan dengan cara setiap tim diberi kesempatan untuk menerbangkan wahananya secara fully-autonomous di suatu kawasan yang mewakili suatu area yang di dalamnya terdapat titik-titik api kebakaran yang sebelumnya tidak diketahui, kemudian memadamkannya, diakhiri dengan landing ke posisi awal (HOME). Siapa yang tercepat dalam menyelesaikan suatu misi secara tuntas akan menjadi pemenang.
- Divisi Technology Development (TD) sebagai konsep pengembangan teknologi pesawat tanpa awak. Divisi TD dilombakan dengan melakukan presentasi di dalam ruangan yang dilaksanakan dalam waktu 45 menit untuk presentasi, demo dan tanya jawab
Tema (Disesuaikan Setiap Tahun)
- Divisi RP: “Fast and On Track”,
- Divisi FW:” Monitoring dan Mapping Wilayah Perbatasan”,
- Divisi VTOL:”Autonomous Aerial Fire Extinguisher”, dan
- Divisi TD: “Next UAV Technology”
Ketentuan Perlombaan
Setiap tim pada setiap divisi semua kelas wajib membuat poster untuk dipamerkan (poster presentation) selama lomba berlangsung. Poster yang berukuran “X BANNER” ini wajib diletakkan di depan pit-stop masing- masing. Ketiadaan poster pada suatu tim dapat menyebabkan tim TIDAK BOLEH berlaga dalam kontes. Dalam hal ini poster akan dinilai oleh Dewan Juri dan di akhir kontes secara keseluruhan akan ditentukan tim-tim yang mendapat penghargaan poster presentation.Frekwensi dan protokol komunikasi yang diijinkan digunakan untuk komunikasi antara wahana dengan sistem perangkat Ground Station ataupun dengan sistem remote control adalah sebagai berikut:
- Data Telemetry: UHF 433MHz, S-Band (2,4GHz dan atau 5,8GHz). Dilarang menggunakan frekwensi di luar frekwensi yang telah ditetapkan ini.
- Live Video: UHF 433MHz, S-Band (2,4 GHz dan atau 5,8 GHz).
- Mode (protokol) yang digunakan dalam no.1 harus menggunakan sistem spread spectrum (frequencyhoping atau pairing system).
- Penguatan daya pancar modul radio untuk frekwensi UHF 433MHz, baik di sisi wahana maupun GS diijinkan hanya maksimum hingga 200mW.
- Penguatan daya pancar modul radio untuk frekwensi S-Band (2,4GHz atau 5,8GHz), baik di sisi wahana maupun GS diijinkan hanya maksimum hingga 1W.
- Pelanggaran atas penggunaan frekwensi ini dapat menyebabkan modul airmodem yang bersangkutan dilepas dari (tidak boleh dipasang di) wahana.
Proposal
Proposal berisi setidak-tidaknya:- Identitas tim yang terdiri dari pembimbing (dosen) dan anggota tim (mahasiswa aktif) disertai dengan lembar pengesahan dari pejabat di perguruan tinggi.
- Bentuk rekaan Wahana Robot Terbang yang akan dibuat disertai penjelasan tentang sistem navigasi, telemetri, termasuk: prosesor, kamera, sensor dan aktuator dll. yang akan digunakan.
Senin, 04 April 2016
Kontes Kapal Cepat TakBerawak (KKCTB)
KONTES KAPAL CEPAT TAK BERAWAK NASIONAL (KKCTBN)
1. PENDAHULUAN
Jatuhnya korban kecelakaan laut bukan hanya disebabkan korban terperangkap dalam kapal, tetapi juga oleh faktor lain yaitu korban terlalu lama terapung di laut sehingga menyebabkan kehabisan tenaga. Respon penyelamatan yang lama disebabkan karena petugas evakuasi harus melakukan koordinasi mengenai daerah yang akan menjadi titik penyelamatan, serta kondisi cuaca harus dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk proses pencarian korban.
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan panjang pantai lebih dari 81.000 km, dimana dua per tiga wilayah kedaulatannya berpa perairan laut. Luasnya laut memberikan potensi ekonomi yang sangat besar namun juga memberikan potensi bahaya akibat kecelakaan di laut. Keselamatan di area perairan menjadi faktor penting yang harus menjadi perhatian untuk pengembangan inovasi teknologi perkapalan.
Jumlah kecelakaan laut yang dilaporkan ke Mahkamah Pelayaran pada tahun 2009 tercatat sebanyak 293 kasus dan 78.45% diantaranya dinyatakan sebagai akibat dari human error. Salah satu aspek dalam human error adalah kemampuan sistem manuver kapal. Standar kemampuan manuver kapal telah diadopsi oleh International Maritime Organization (IMO) Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan manuver kapal mempunyai kontribusi yang penting terhadap keselamatan navigasi.
Penyelenggaraan Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional atau ROBOBOAT merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas SDM yang mumpuni di bidang rancang bangun kapal melalui jalur akademis. Daya kreasi mahasiswa dalam kontes tersebut tidak hanya mencakup desain badan kapal yang baik dari segi performance dan maneuver, tetapi juga mencakup perencanaan sistem penggerak dan sistem 8 navigasi yang handal. Kebutuhan tentang sistem navigasi tersebut mensyaratkan tentang kebutuhan otomasi, dengan memperhatikan keselarasan faktor teknis lainnya (engine matching). Dengan demikian kreativitas dalam kontes yang dimaksud akan melibatkan beberapa disiplin ilmu terkait, antara lain Teknik Perkapalan, Teknik Mesin, dan Teknik Elektro.
Perkembangan dan persaingan IPTEK baik secara regional maupun global semakin meningkat tajam. Oleh sebab itu, dunia akademis yang kompeten dalam bidang ilmu dan teknologi tertentu diharapkan dapat mengikuti trend perkembangan tersebut dengan baik.
Penyelenggaraan kontes ini dimaksudkan antara lain untuk meningkatkan kapasitas intelektual melalui ajang uji kreatifitas mahasiswa, meningkatkan kemandirian dan kesiapandalam menghadapi tantangan yang bersifat regional maupun global. Penyelenggaraan kontes tersebut juga bermotivasi membangkitkan rasa nasionalisme dan cinta kemaritiman. Proses pembentukan karakter mahasiswa melalui ajang kontes ini diharapkan dapat menimbulkan semangat untuk membangun bangsa berdasarkan kompetensi yang dimiliki.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan penyelenggaraan Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) atau ROBOBOAT, antara lain:
- Menumbuhkan kreatifitas mahasiswa dalam rancang bangun kapal, perencanaan sistem penggerak, serta otomasi navigasi mendukung kemampuan manuver untuk mitigasi bencana.
- Mendorong kemandirian dan kesiapan menghadapi tantangan perkembangan teknologi baik yang bersifat regional maupun global dalam bidang perkapalan maupun sistem navigasi khusus pada kemampuan maneuver untuk menunjang mitigasi.
- Menumbuh kembangkan rasa persatuan, nasionalisme dan cinta kemaritiman.
3. TEMA
Setiap tahun penyelenggaraan harus ada tema yang disesuaikan dengan visi misi, perkembangan teknologi dan ciri lokal perguruan tinggi penyelenggara
4. PERSYARATAN PESERTA
- Tim peserta KKCTBN atau ROBOBOAT harus berasal dari perguruan tinggi di Indonesia.
- Setiap tim peserta harus mengirimkan 2 (dua) copy proposal ke alamat Dikti yang berisi tentang rencana pembuatan prototipe kapal tanpa awak.
- Evaluasi keikutsertaan akan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
- Evaluasi kelayakan proposal sesuai dengan tema kontes.
- Setelah lolos evaluasi proposal peserta diwajibkan membuat prototipe kapal cepat tak berawak atau roboboat sesuai dengan proposal yang diajukan. Video kemajuan pelaksanaan/pembuatan prototipe kapal harus diupload ke website/blog peserta.
- Laporan kemajuan beserta dokumentasi dikirim ke alamat website/blog ke panitia
- Peserta yang lolos evaluasi kemajuan akan diumumkan melalui secara online dan diundang untuk mengikuti kontes.
- Evaluasi terakhir dilakukan pada performa kapal cepat tak berawak / roboboat saat kontes.
Selasa, 15 Maret 2016
Program Hibah Bina Desa (PHBD)
Latar Belakang
Mahasiswa adalah luaran dari sistem pendidikan nasional yang akan menjadi penggerak bangsa di masa depan. Oleh karena itu, salah satu indikator kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kualitas mahasiswanya saat ini. Mahasiswa yang berkualitas adalah mahasiswa yang memiliki multi kecerdasan, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan sosial. Oleh karena itu, proses pembelajaran perguruan tinggi harus mampu mengembangkan soft skills dan hard skills mahasiswa serta mampu membangkitkan, menumbuhkan, dan mengembangkan berbagai dimensi kecerdasan tersebut. Soft skills mahasiswa dapat dikembangkan melalui berbagai program, salah satunya melalui pemberdayaan masyarakat. Sehubungan dengan itu Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemristekdikti memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk terjun membangun desa, melalui Program Hibah Bina Desa (PHBD).PHBD adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa melalui Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan atau Lembaga Eksekutif Mahasiswa. Mahasiswa pelaksana PHBD ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa peduli dan berkontribusi kepada masyarakat di desa agar terbangun desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan sejahtera. Di sisi lain, masyarakat desa diharapkan mampu menemukan dan mengembangkan potensi yang sudah ada untuk diwujudkan menjadi kegiatan nyata atau mengembangkan kegiatan yang telah dirintis masyarakat menjadi lebih berkembang dan bermanfaat.
Tujuan
Tumbuhnya kepedulian dan terbukanya kesempatan mahasiswa untuk berperan aktif dalam pembangunan, melalui program pengabdian kepada masyarakat yaitu:- membantu mengatasi permasalahan pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan yang dihadapi masyarakat desa melalui upaya peningkatan kesadaran/sikap, wawasan/pengetahuan dan keterampilan;
- menerapkan konsep pemberdayaan dan atau teknologi tepat guna dalam tim kerja yang bersifat interdisipliner dan kolaboratif;
- membangun kemitraan dengan stakeholder terkait dalam mewujudkan program;
- menjadikan lokasi PHBD sebagai desa binaan kampus.
Lingkup
Lingkup bidang PHBD meliputi pendidikan, pertanian, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan. Kegiatan yang diusulkan harus bersifat strategis dan berkelanjutan berdasarkan potensi dan identifikasi masalah masyarakat serta memiliki roadmap yang jelas yang menggambarkan partisipasi masyarakat, perguruan tinggi, pemerintah daerah, dunia usaha/industri.Tema
Tema Hibah Bina Desa antara lain:- Pengentasan kemiskinan;
- Kesehatan;
- Pendidikan;
- Ketahanan dan keamanan pangan;
- Energi baru dan terbarukan;
- Keragaman hayati;
- Mitigasi bencana;
- Seni dan budaya/industri kreatif/pariwisata;
- Teknologi informasi dan komunikasi.
PARTISIPAN
Pengusul PHBD adalah kelompok mahasiswa aktif program Sarjana atau Diploma berbagai disiplin yang tergabung di dalam organisasi kemahasiswaan baik Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) maupun lembaga eksekutif mahasiswa dan disetujui oleh Pemimpin Perguruan Tinggi pelaksana.Organisasi dimaksud adalah Ormawa intra perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang dibuktikan dengan Surat Keputusan Pemimpin Perguruan Tinggi atau Ormawa antar perguruan tinggi yang dibuktikan dengan Surat Keputusan dari Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan/Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.
PROPOSAL
Persyaratan AdministratifSetiap proposal harus memenuhi persyaratan administrasi, yaitu:
- Diajukan oleh ketua pengusul diketahui oleh pemimpin organisasi pengusul dan Dosen Pendamping, disetujui oleh Wakil Rektor/Ketua/Direktur Bidang Kemahasiswaan.
- Jumlah pelaksana minimal 7 orang (minimal dari 2 angkatan yang berbeda).
- Wajib menyertakan SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN KERJA SAMA (bermeterai) dari kelompok masyarakat sasaran yang disetujui oleh pemerintah desa.
- Wajib menyertakan surat keputusan legalitas organisasi dari Rektor/Ketua/Direktur (intrakampus) atau Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan/Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (antar kampus).
- Diajukan secara daring (on-line).
Penulisan Pra-Proposal
Pra-proposal disusun secara ringkas maksimal 6 halaman A4, 1,5 pasi, jenis Times New Roman ukuran font 12 dengan Sistematika dan penjelasan penulisan pra-proposal sebagai berikut:
JUDUL
Judul hendaklah singkat dan spesifik, tetapi cukup jelas memberi gambaran kegiatan yang diusulkan.
LATAR BELAKANG MASALAH
Indikator keberhasilan sebelum dan sesudah program meliputi hal-hal sebagai berikut:
Luaran program terdiri atas:
Jelaskan manfaat yang akan diperoleh bagi masyarakat sasaran, dari sisi ekonomi maupun ipteks, pada saat kegiatan berlangsung maupun setelah Program selesai dilaksanakan.
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Jangka waktu penyelesaian kegiatan ditentukan oleh pelaksana sekaligus pelaporan penggunaan dana untuk menyelesaikan kegiatan tetap mengacu pada jadwal di buku panduan.
KEMITRAAN
Uraian peran pihak-pihak yang bermitra dalam pelaksanaan dan pasca program.
BIAYA
Jumlah biaya yang diperlukan dan sumbernya (tidak diperkenankan untuk membeli alat yang berkaitan dengan kesekretariatan). Honorarium bagi tim pelaksana, dosen pendamping, ataupun tenaga pembantu lainya)
Penulisan Proposal Lengkap
Pra-proposal terpilih akan diminta untuk mempresentasikan proposal lengkap dengan ketentuan:
JUDUL
Judul PHBD hendaklah singkat dan spesifik, tetapi cukup jelas memberi gambaran kegiatan yang diusulkan.
LATAR BELAKANG MASALAH
Indikator keberhasilan program adalah :
Luaran program terdiri atas:
Sebutkan manfaat yang akan diperoleh bagi masyarakat sasaran, dari sisi pemberdayaan, ekonomi, sosial maupun teknologi, pada saat kegiatan berlangsung maupun setelah dilaksanakan.
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Penjelasan mengenai kondisi awal kelompok sasaran yang akan menerima kegiatan pengabdian agar diuraikan secara faktual dengan dilengkapi data-data yang cukup (jumlah orang yang terlibat dalam program, luasan lahan, volume, jenis kegiatan, keterlibatan mitra dll). Uraikan permasalahan yang dihadapi.
METODE PELAKSANAAN
Jadwal kegiatan harus rinci dan jelas meliputi persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan dalam bentuk Bar-chart. Bar-chart memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut.
RANCANGAN BIAYA
Pendafaran pra-proposal dilakukan secara daring melalui laman: http://phbd.ristekdikti.go.id/ dengan tata cara berikut:
Bagi organisasi kemahasiswaan bukan tingkat perguruan tinggi, selain melampirkan SK, harus melampirkan persetujuan dari Wakil Rektor/Ketua/Direktur Bidang Kemahasiswaan.
JUDUL
Judul hendaklah singkat dan spesifik, tetapi cukup jelas memberi gambaran kegiatan yang diusulkan.
LATAR BELAKANG MASALAH
- Uraikan secara jelas potret, profil, dan kondisi masyarakat sasaran yang akan dilibatkan.
- Uraikan kondisi dan potensi wilayah dari segi fisik, sosial, ekonomi maupun lingkungan yang relevan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
- Rumuskan dengan jelas permasalahan yang akan diselesaikan mengacu pada tema-tema kegiatan yang telah ditetapkan.
- Tunjukkan masalah yang menjadi prioritas dalam program yang akan dilaksanakan
- Perumusan masalah tidak harus dalam bentuk pertanyaan.
- Rumuskan tujuan yang akan dicapai secara spesifik dan merupakan kondisi baru yang diharapkan terwujud setelah program selesai dilaksanakan.
- Rumusan tujuan harus jelas dan dapat diukur.
Indikator keberhasilan sebelum dan sesudah program meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Perubahan perilaku masyarakat (pengetahuan, sikap mental/kesadaran dan keterampilan).
- Perubahan fisik.
- Terjalinnya kemitraan dengan berbagai pihak.
- Terbentuknya kelembagaan lokal di masyarakat yang meneruskan dan mengembangkan program;
Luaran program terdiri atas:
- Manual/panduan aplikasi teknologi produk PHBD;
- Artikel ilmiah;
- Dihasilkannya program tindak lanjut
- Profil dan poster hasil pelaksanaan program.
- Publikasi media masa
Jelaskan manfaat yang akan diperoleh bagi masyarakat sasaran, dari sisi ekonomi maupun ipteks, pada saat kegiatan berlangsung maupun setelah Program selesai dilaksanakan.
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
- Penjelasan mengenai kondisi awal kelompok sasaran yang akan menerima kegiatan pengabdian agar diuraikan secara faktual dengan dilengkapi data-data yang cukup, lokasi daerah sasaran ditunjukkan dengan media elektronik misalnya Google Maps.
- Uraikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi.
- Cantumkan hasil analisis kebutuhan sasaran terhadap program yang dipilih.
- Uraian metode yang digunakan dalam pelaksanaan program.
- Uraian cara atau tahapan untuk keberhasilan program mengacu kepada indikator keberhasilan program.
Jangka waktu penyelesaian kegiatan ditentukan oleh pelaksana sekaligus pelaporan penggunaan dana untuk menyelesaikan kegiatan tetap mengacu pada jadwal di buku panduan.
KEMITRAAN
Uraian peran pihak-pihak yang bermitra dalam pelaksanaan dan pasca program.
BIAYA
Jumlah biaya yang diperlukan dan sumbernya (tidak diperkenankan untuk membeli alat yang berkaitan dengan kesekretariatan). Honorarium bagi tim pelaksana, dosen pendamping, ataupun tenaga pembantu lainya)
Penulisan Proposal Lengkap
Pra-proposal terpilih akan diminta untuk mempresentasikan proposal lengkap dengan ketentuan:
- Proposal disusun mengikuti sistematika penulisan sesuai kriteria yang tercantum dalam buku pedoman ini, tidak lebih dari 15 halaman dihitung mulai dari Latar belakang sampai dengan Rancangan biaya (tidak termasuk halaman sampul, halaman pengesahan, Daftar isi, Daftar Gambar, Daftar Tabel dan lampiran)
- Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia yang baku
- Kelengkapan administratif yang meliputi halaman judul, nama/daftar anggota kelompok, halaman pengesahan, diberi nomor halaman menggunakan angka romawi-kecil, dan diketik di sebelah kanan-bawah (i, ii, dan seterusnya).
- Tabel diberi judul dengan penomoran tabel sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul tabel ditulis di atas tabel dengan nomor tabel menggunakan angka Arab.
- Gambar dalam bentuk grafik maupun foto diberi judul dengan penomoran gambar sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul gambar ditulis di bawah gambar dengan nomor gambar menggunakan angka Arab.
JUDUL
Judul PHBD hendaklah singkat dan spesifik, tetapi cukup jelas memberi gambaran kegiatan yang diusulkan.
LATAR BELAKANG MASALAH
- Uraikan dengan jelas potret, profil, dan kondisi masyarakat sasaran yang akan dilibatkan dalam PHBD.
- Uraikan kondisi dan potensi wilayah dari segi fisik, sosial, ekonomi maupun lingkungan yang relevan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
- Rumuskan dengan jelas permasalahan yang akan diselesaikan mengacu pada tema-tema kegiatan yang telah ditetapkan.
- Tunjukkan masalah yang menjadi prioritas dalam program yang akan dilaksanakan.
- Perumusan masalah tidak harus dalam bentuk pertanyaan.
- Uraikan tujuan yang akan dicapai secara spesifik dan merupakan kondisi baru yang diharapkan terwujud setelah PHBD selesai dilaksanakan.
- Uraian tujuan harus jelas dan dapat diukur.
Indikator keberhasilan program adalah :
- Perubahan perilaku masyarakat (pengetahuan, sikap, mental dan keterampilan);
- Perubahan fisik;
- Pengembangan kelembagaan dan kemitraan; dan
- Dihasilkannya program tindak lanjut.
Luaran program terdiri atas:
- Manual/panduan aplikasi teknologi produk PHBD;
- Artikel ilmiah;
- Terbentuknya kelembagaan lokal di masyarakat yang meneruskan dan mengembangkan program;
- Poster
- Profil PHBD
- Publikasi media masa
Sebutkan manfaat yang akan diperoleh bagi masyarakat sasaran, dari sisi pemberdayaan, ekonomi, sosial maupun teknologi, pada saat kegiatan berlangsung maupun setelah dilaksanakan.
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Penjelasan mengenai kondisi awal kelompok sasaran yang akan menerima kegiatan pengabdian agar diuraikan secara faktual dengan dilengkapi data-data yang cukup (jumlah orang yang terlibat dalam program, luasan lahan, volume, jenis kegiatan, keterlibatan mitra dll). Uraikan permasalahan yang dihadapi.
METODE PELAKSANAAN
- Uraikan metode yang digunakan dalam pelaksanaan program secara rinci, meliputi teknik, cara atau tahapan kegiatan dalam menyelesaikan permasalahan dan sekaligus pencapaian tujuan program.
- Tahap Pelaksanaan meliputi :
- Identifikasi masalah;
- Analisis kebutuhan;
- Penyusunan Program;
- Pelaksanaan Program;
- Monitoring dan Evaluasi berdasarkan indikator keberhasilan program;
- Lokakarya hasil dengan menghadirkan stakeholder program;
- Pelaporan.
- Format rencana pelaksanaan program
- Logbook kegiatan
- Form monitoring pasca program (Tim pengusul akan melakukan pemutakiran data sasaran pada saat 3, 6, 9, 12 bulan program
Jadwal kegiatan harus rinci dan jelas meliputi persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan dalam bentuk Bar-chart. Bar-chart memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut.
RANCANGAN BIAYA
- Biaya maksimum Rp 45.000.000,-
- Buatlah rancangan biaya secara lengkap, wajar, dan jelas peruntukannya dengan rekapitulasi biaya terdiri atas:
- Bahan habis pakai;
- Peralatan penunjang, kecuali alat kesekretariatan;
- Perjalanan;
- Seminar dan publikasi
- Honorarium tidak diperkenankan bagi tim pelaksana, dosen pendamping, ataupun tenaga pembantu lainnya.
- Biodata singkat ketua dan anggota pelaksana program serta dosen pendamping. Biodata harus dilengkapi dengan tanda tangan basah.
- Gambaran metode atau model pemberdayaan dan teknologi yang akan diterapkan.
- Surat pernyataan kesediaan bekerjasama dengan pemerintah desa yang menjadi lokasi binaan.
- Surat Pernyataan Pelaksana PHBD
- Denah lokasi Bina Desa
Pendafaran pra-proposal dilakukan secara daring melalui laman: http://phbd.ristekdikti.go.id/ dengan tata cara berikut:
- Membuka laman: http://phbd.ristekdikti.go.id/, menu pendaftaran pra proposal.
- Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan.
- Melampirkan/menggunggah dokumen elektronik berupa file dengan format PDF sebagai berikut:
- Surat Keputusan Ormawa intra-PT yang ditandatangani oleh Rektor/Ketua/Direktur atau Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan/Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (untuk Ormawa antar-PT);
- Surat pernyataan kerja sama dari kelompok masyarakat sasaran yang diketahui oleh pemerintah desa;
- Surat kesediaan pembimbing untuk membimbing kegiatan PHBD;
- Rekomendasi dari Wakil Rektor/Ketua/Direktur Bidang Kemahasiswaan untuk kegiatan PHBD;
Bagi organisasi kemahasiswaan bukan tingkat perguruan tinggi, selain melampirkan SK, harus melampirkan persetujuan dari Wakil Rektor/Ketua/Direktur Bidang Kemahasiswaan.
Pendaftaran Proposal Lengkap
- Memilih menu pendaftaran proposal pada laman: http://phbd.ristekdikti.go.id/ dengan menggunakan password yang sudah diberikan sebelumnya;
- Mengunggah proposal lengkap berupa softcopy dengan format PDF sesuai ketentuan panduan;
- Mengunggah Surat Tugas Tim PHBD yang diterbitkan oleh Wakil Rektor/Ketua/Direktur Bidang Kemahasiswaan.
Pengumuman Undangan Presentasi
- Proposal yang lolos untuk mengikuti kegiatan presentasi dapat dilihat pada laman: http://phbd.ristekdikti.go.id/ dan dikirim melalui surel ketua tim.
- Peserta yang diundang membawa kelengkapan sebagai berikut:
- Bahan presentasi dan Dokumen pendukung kondisi awal sasaran kegiatan PHBD (foto, video, hasil wawancara, dll);
- Proposal sebanyak 2 (dua) hardcopy;
- Surat Tugas dari pimpinan perguruan tinggi.
PENILAIAN
Penilaian dilakukan dalam 3 (tiga) tahap, yaitu:- Penilaian Tahap I dilakukan untuk menilai pra-proposal (seleksi administrasi dan isi/konten).
- Penilaian Tahap II dilakukan untuk menilai proposal lengkap yang dilakukan melalui desk evaluation.
- Penilaian Tahap III yang dilakukan melalui presentasi bagi proposal lengkap yang dinyatakan layak.
Langganan:
Postingan (Atom)
Entri yang Diunggulkan
Perubahan Mendasar Kebijakan Bidang Kemahasiswaan
Semua kalangan pendidikan tinggi pasti tahu apa itu kampus merdeka dan merdeka belajar; salah satu episode kebijakan Mas Menteri Dikbud. Te...

-
Tawaran Mengikuti LKMM-TM , 28 April 2020 Panduan LKMM-TM Tahun 2020 PENDAHULUAN Pengembangan kemahasiswaan adalah suatu upaya...
-
Pedoman Umum PKM2022 Pendahuluan Lulusan sebuah perguruan tinggi dituntut untuk memiliki academic knowledge, skill of thinking, mana...
-
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkat persaingan sumber daya manusia (SDM) di pasar kerja nasional dan internasional terus meningka...