Jumat, 24 April 2020

Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Mahasiswa




Latar Belakang

Tujuan Pendidikan Nasional seperti terjabar dalam pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sementara tujuan lainnya adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mengejawantahkan fungsi, tujuan dan prinsip penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi bekerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam beberapa tahun ini telah menyelenggarakan suatu kegiatan yang mampu menciptakan harmoni, yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa yang terbingkai dalam satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan bermakna majemuk, melalui kegiatan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Mahasiswa Tingkat Nasional.

Paduan suara gerejawi merupakan salah satu bagian dari kegiatan paduan suara tersebut, yang menitikberatkan pada perlakuan puji-pujian bagi Tuhan, pencipta alam semesta. Ciri khas yang ditampilkan adalah menyanyikan lagu-lagu rohani (gereja) untuk mengungkapkan rasa dan sujud syukur, memohon, memuji, kepada Tuhan serta menyampaikan kabar sukacita kepada sesama. Harmoni yang ingin dicapai tidak hanya pada aspek teknis suara, namun lebih dari itu, harmoni juga diharapkan tercipta melalui hubungan dengan Tuhan, sesama dan alam semesta.

Mahasiswa – yang notabene merupakan salah satu unsur penting dalam rangka penciptaan dan pencapaian tujuan pembangunan nasional – merupakan insan yang strategis untuk menciptakan harmoni tersebut. Paduan suara gerejawi merupakan salah satu ajang pembelajaran bagi mereka yang untuk menumbuhkan semangat untuk bekerja keras (berlatih), bekerjasama dan toleran, berkreasi, motivasi tinggi serta berprestasi. Ini semua merupakan kegiatan yang positif bagi mahasiswa untuk memperoleh entrepreneurial learning melalui kegiatan Pesparawi.

Memperhatikan luas dan letak pulau-pulau di Indonesia, serta beragamnya kondisi dan latar belakang sosial, budaya, suku, agama, golongan, pengetahuan, persepsi dan perguruan tinggi, perlu satu kegiatan untuk menciptakan harmoni yang nyata dalam masyarakat Indonesia yang dibangun melalui mahasiswa di Indonesia. Pesparawi Mahasiswa Nasional yang merupakan ajang kreativitas, sportivitas dan solidaritas antar mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia. Acara yang diselenggarakan setiap 2 tahun sekali ini, diharapkan dapat menumbuhkembangkan iman diantara mahasiswa yang terefleksi melalui praktek-praktek nyata dalam kehidupan sehari-hari dan kaum intelektual muda Indonesia lainnya, dalam bentuk saling mengasihi dan menghargai satu sama lain sebagai satu ciptaanNya.

Dasar Pelaksanaan Kegiatan

  1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 
  2. Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi 
  3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Tujuan Kegiatan

  1. Memuji dan memuliakan Tuhan atas kebesaran, berkat dan karunia yang diberikanNya dalam rangka meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 
  2. Mewujudkan ungkapan syukur atas keragaman dan pemeliharaan segala ciptaanNya. 
  3. Menciptakan harmoni dengan Tuhan dan sesama melalui karya dan pemahaman akan ciptaan Tuhan. 
  4. Menciptakan entrepreneurial learning bagi mahasiswa sehingga akan tercipta sikap suka kerja keras, bekerjasama, memahami, kreatif, semangat yang tinggi, dan membiasakan diri untuk berorientasi pada prestasi. 

Sasaran Kegiatan

Sasaran utama yang akan terlibat dan dilibatkan dalam kegiatan ini adalah mahasiswa Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta di Indonesia. Sementara itu, sasaran lain dari kegiatan ini adalah pihak-pihak lain seperti Perguruan Tinggi, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Kota, siswa SD, SMP dan SMA, kelompok seni, pihak swasta, masyarakat umum.

Ketentuan Umum

Lomba Paduan Suara pada Pesparawi Mahasiswa Nasional terdiri dari 3 (tiga) kategori lomba, yaitu:
  1. Kategori Musica Sacra, 
  2. Gospel& Spiritual, dan 
  3. Folklore.
Masing-masing terdiri atas satu babak. Setiap kelompok paduan suara peserta diwajibkan untuk mengikuti ketiga kategori tersebut. 
Ketentuan peserta yang dapat berpartisipasi dalam lomba ini adalah :
  1. Setiap Perguruan Tinggi hanya boleh mengirim satu group.
  2. Jumlah penyanyi pada setiap kelompok paduan suara minimal 25 orang dan maksimal 30 orang dengan komposisi suara terdiri dari Sopran – Alto – Tenor – Bas (SATB). 
  3. Jumlah personil paduan suara pada saat nampil ditambah 1 orang dirigen, I orang pianis (khusus buat kategori Folklore dapat ditambah maksimal 3 musisi daerah).

Penyanyi

  1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif di tingkat Diploma dan Sarjana pada Perguruan Tinggi yang diwakili dan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) serta dibuktikan fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa dan KTP.
  2. Surat rekomendasi dari Pimpinan Bidang Kemahasiswaan (WR/PR/PK/PD.III) Perguruan Tinggi bersangkutan.
  3. Usia tidak melewati 27 tahun pada saat tanggal pembukaan lomba.
  4. Dirigen adalah Mahasiswa/Dosen/Tenaga Kependidikan yang berasal dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan (bukti Kartu Mahasiswa/Karyawan.
  5. Pianis diperbolehkan bukan berasal dari paduan suara bersangkutan.
  6. Pemusik (selain pianis) daerah diperbolehkan bukan berasal dari paduan suara yang bersangkutan dengan jumlah maksimal sebanyak 3 (tiga) orang.

Ketentuan Lagu

MUSICA SACRA
Membawakan 3 (tiga) buah Komposisi, yang terdiri dari :
  • Satu buah lagu Klasik sebelum abad 19.
  • Satu buah lagu Komposer yang masih hidup.
  • Satu buah lagu pilihan peserta.
  • Satu dari 3 buah lagu tersebut di atas dibawakan secara akapela.
  • Maksimal penampilan adalah 17 menit sejak nada pertama dibunyikan/dinyanyikan.
  • Iringan musik hanya diperkenankan menggunakan iringan instrument akustik.
SPIRITUAL & GOSPEL
Membawakan 2 (dua) buah komposisi, yang terdiri dari :

  • Satu buah komposisi Spiritual, serta;
  • Satu buah komposisi Gospel.
  • Satu dari 2 lagu tersebut di atas dibawakan secara akapela.
  • Maksimal penampilan 10 menit sejak nada pertama dibunyikan/dinyanyikan
  • Iringan musik hanya diperkenankan menggunakan iringan instrument akustik
FOLKLORE
Untuk memperkaya pengenalan serta penguasaan lagu daerah dan musik etnik Indonesia dari berbagai pulau/suku, maka setiap peserta akan membawakan 2 (dua) buah komposisi, yang terdiri dari :
  • Satu buah komposisi lagu etnik dari daerah asal peserta.
  • Satu buah lagu berasal dari daerah lain dengan pembagian sebagai berikut.
  • Peserta dari Kepulauan Indonesia Bagian Barat membawakan Lagu daerah berasal dari Kepulauan Indonesia Bagian Timur atau Tengah.
  • Peserta dari Kepulauan Indonesia Bagian Tengah membawakan Lagu daerah berasal dari Kepulauan Indonesia Bagian Tengah atau Barat.
  • Peserta dari Kepulauan Indonesia Bagian Timur membawakan Lagu daerah berasal Kepulauan Indonesia Bagian Barat atau Tengah.
  • Diperkenankan menggunakan iringan music tradisional, maksimal 3 (tiga) buah Instrument Akustik.
  • Diperkenankan menggunakan elemen-elemen koreografi tanpa penari tunggal.
  • Batas waktu penampilan maksimal 10 menit terhitung sejak nada pertama dibunyikan/dinyanyikan.

Selasa, 21 April 2020

Kontes Robot Indonesia (KRI)


Petunjuk Pelaksanaan KRI 2020

Laman KRI 

Kontes Robot Indonesia (KRI)

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, mulai mendanai, mengkoordinasikan dan bertanggungjawab menyelenggarakan Kontes Robot Indonesia (KRI) pada tahun 2003 yaitu KRI-5 yang diselenggarakan di Universitas Indonesia Jakarta yang diikuti oleh 34 tim perguruan tinggi.
Penanggungjawab di kementerian juga mengalami perubahan sejalan dengan reorganisasi, yaitu mulai tahun 2015 oleh Direktorat Kemahasiswaan Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaa, dan mulai tahun 2020 dikoordinasikan oleh Pusat Prestasi Nasional Sekretariat Jenderal.
Mulai 2003, jumlah peserta dan divisi terus meningkat sampai menjadi seperti sekarang ini yang melombakan 5 (lima) divisi, yaitu:
  1. Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), 
  2. Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) tipe beroda, 
  3. Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) tipe berkaki, 
  4. Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI).
  5. Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI),
Diselenggarakan di 5 Wilayah Tingkat Regional (bisa berkurang/berubah menyesuaikan dengan kondisi), yang mencakup:
  1. Regional 1 yang meliputi Wilayah Sumatera dan sekitarnya; 
  2. Regional 2 meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten dan sekitarnya; 
  3. Regional 3 meliputi Wilayah Jawa Tengah, DIY dan sekitarnya; 
  4. Regional 4 meliputi Jawa Timur dan sekitarnya, dan
  5. Regional 5 meliputi Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Papua 
KRI baik regional maupun nasional dilaksanakan bekerjasama dengan Perguruan Tinggi yang ditunjuk untuk pelaksanaan Kontes tingkat regional dan Kontes tingkat Nasional.
Para pemenang di tingkat regional akan mengikuti kontes tingkat nasional yang sebagian divisi Kontes Robot Indonesia (KRI) Nasional merupakan seleksi kontes tingkat internasional yaitu:
  1. ABU (Asia-Pasific Broadcasting Union) untuk KRAI,
  2. RoboCup untuk KRSBI, dan 
  3. RoboCon untuk Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI).
Para peserta kontes tingkat internasional adalah para pemenang di tiga divisi KRI tingkat nasional.

Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI)

Setiap tahun Indonesia mengikuti kontes robot tingkat Internasional ABU Robocon yang merupakan lomba yang diselenggarakan di negara yang ditunjuk oleh Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU). ABU adalah organisasi penyiaran di kawasan negara-negara Asia Pasifik yang beranggotakan lebih dari seratus stasiun televisi dan radio dari lima puluh Negara. Dalam hal ini Indonesia diwakili oleh Televisi Republik Indonesia sebagai anggota. 
Pemenang dari kelima Kontes Regional akan diundang untuk ikut serta dalam Kontes Nasional KRAI. Ketentuan pertandingan KRAI mengacu kepada aturan baku dari ABU Robocon, dimana setiap tim terdiri dari 3(tiga) orang mahasiswa dan 1(satu) orang dosen pembimbing, yang akan merancang, membuat, mengoperasikan dan mengatur strategi robot manual dan robot otomatis yang akan digunakan.
Pemenang Juara pertama kontes Nasional KRAI mewakili Indonesia dalam ABU Robocon.

Tujuan KRAI adalah: 
  1. Menumbuh-kembangkan dan meningkatkan kreatifitas mahasiswa di Perguruan Tinggi.
  2. Mengaplikasikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ke dalam dunia nyata.
  3. Meningkatkan kepekaan mahasiswa dalam pengembangan bidang teknologi robotika.
  4. Membudayakan iklim kompetitif dilingkungan perguruan tinggi. 
  5. Menentukan tim terbaik dari lima wilayah sebagai wakil untuk mengikuti kontes robot nasional KRAI.
  6. Menentukan duta bangsa untuk mewakili Indonesia dalam ABU Robocon.

Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI)

Tim Robot Sepak Bola  Indonesia

Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) merupakan metaforfosis dari Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) Robo Soccer Humanoid League (RSHL) yang terakhir kontes tahun 2012.
KRSBI adalah salah satu program kreativitas mahasiswa yang sangat strategis yang ke depannya didesain untuk dapat menjadi unggulan obyek penelitian dan edukasi rekayasa robotika tingkat dunia dengan kiblat langsung kepada komunitas yang sama di seluruh dunia. Kontes ini menjadi ajang kualifikasi nasional untuk mewakili Indonesia dalam RoboCup yang merupakan kompetisi robot sepakbola resmi tingkat dunia di bawah organisasi RoboCup (http://www.robocup.org), seperti organisasi FIFA dalam kejuaraan dunia sepakbola manusia.
Sejak tahun 2012 Indonesia mengirim wakilnya ke RoboCup 2012 di Mexico dan berhasil menempatkan timnya - EROS dari PENS yang menjadi juara nasional tahun 2011 - hingga babak 16 besar dan berada di urutan ke-12. Tahun 2013 dengan tim yg sama- EROS, setelah menjuarai tingkat nasional tahun 2012, berhasil meningkatkan prestasinya ke 8-besar dan menduduki peringkat ke-5 dunia. Di tahun 2014 RoboCup yang telah digelar di Brazil persis setelah final Piala Dunia 2014 kemarin Indonesia berhasil memperbaiki peringkatnya dengan menduduki posisi 4 besar melalui tim yang sama.

Sesuai dengan namanya: humanoid league, maka dalam divisi ini peserta diharuskan membuat robot humanoid, robot mirip manusia dengan tinggi antara 40 hingga 90 cm yang dapat bermain sepakbola seperti pada pertandingan sepakbola yang sangat populer di masyarakat.

Tujuannya adalah:
  1. Agar Mahasiswa Indonesia makin terpacu untuk berkarya dan berprestasi di tingkat dunia melalui ajang kreativitas kontes robot. 
  2. Sesuai dengan cita-cita organisasi ROBOCUP, yaitu bahwa pada tahun 2050 organisasi ini mampu mencetak tim sepakbola robot yang mampu melawan tim juara dunia sepakbola.
  3. Memberi dampak positif secara nasional agar mahasiswa dapat makin terpacu untuk berkreasi mengikuti perkembangan dunia robotika yang secara tidak langsung juga akan meningkatkan pemahaman dan penguasaan Iptek dan aplikasi robotika dalam dunia industri masa depan.

Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI)


Indonesia telah mengadakan beberapa kali Kontes Robot Indonesia (KRI), dimana pemenangnya sebagai wakil Indonesia untuk mengikuti kontes robot tingkat internasional yang diselenggarakan di beberapa negara Asia seperti Jepang, Thailand, Korea Selatan, Cina, Malaysia, Vietnam dan lain-lain. Bahkan salah satu peserta yang mewakili Indonesia pada tahun 2001 yaitu tim B-Cak dari PENS (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) pernah memenangkan Juara Pertama pada Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU) Robocon yang diselenggarakan di Koriyama, Fukushima–Jepang.
Pada saat penyelenggaraan KRI Tahun 2003, dirasakan perlunya suatu jenis kontes robot serupa yang secara khusus memiliki kecerdasan buatan. Oleh karena itu, pada tahun 2004 diselenggarakanlah Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) untuk yang pertama kalinya guna mendorong peningkatan kualitas robot terutama pada sistem kontrolnya. Sejak tahun 2013, namanya sepakat diganti dengan Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI).

Untuk selanjutnya penyelenggaraan KRPAI diharapkan dapat berjalan secara paralel dan saling melengkapi dengan penyelenggaraan KRI dimasa-masa mendatang, sehingga diharapkan kemampuan robot yang akan ikut dalam kontes robot tersebut akan semakin meningkat secara tajam. Keberhasilan penyelenggaraan KRPAI selama ini dapat dibuktikan dengan perolehan medali emas dua kali untuk kategori Fire Fighting Robot Contest beroda dan berkaki pada Intelligent Fire-Fighting Robot Contest yang diselenggarakan di Trinity College, Hartford, Connecticut, Amerika Serikat.

Format aturan pertandingan dalam KRPAI dipilih dari aturan kontes robot sejenis yang telah diselenggarakan secara teratur yaitu Intelligent Fire-Fighting Robot Contest yang diselenggarakan di Trinity College, Hartford, Connecticut, Amerika Serikat.

Tujuan KRPAI adalah:
  1. Menumbuh kembangkan dan meningkatkan kreativitas mahasiswa di Perguruan Tinggi; 
  2. Mengaplikasikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi kedalam dunia nyata; 
  3. Meningkatkan kepekaan mahasiswa dalam pengembangan bidang teknologi robotika; 
  4. Membudayakan iklim kompetisi dilingkungan perguruan tinggi; dan 
  5. Mendukung pengembangan dan penggunaan sistem kontrol yang lebih maju pada rancangan 

Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI)


Kontes Robot Seni Indonesia

Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) merupakan suatu ajang kompetisi perancangan dan pembuatan robot yang disertai dengan unsur-unsur seni dan budaya bangsa yang telah terkenal di bumi pertiwi. KRSI pertama kali diadakan pada tahun 2009 yang mengangkat tema ”Robot Penari Jaipong”, tahun 2010 dengan mengangkat tema ”Robot Penari Pendet” , tahun 2011 dengan mengangkat tema ”Robot Penari Kelono Topeng”dan tahun 2012 mengangkat tema “Robot Penari Piring”. Tema ditentukan oleh tuan rumah berkordinasi dengan Tim Pusat.
Setiap tim peserta yang terdiri atas 3(tiga) mahasiswa dengan seorang dosen pembimbing, diwajibkan untuk membuat satu robot untuk menampilkan seni budaya yang diinginkan sesuai tema kontes.

Tujuan KRSI adalah:
  1. Menumbuh-kembangkan dan meningkatkan kreativitas mahasiswa di Perguruan Tinggi.
  2. Mengaplikasikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ke dalam dunia nyata.
  3. Meningkatkan kepekaan mahasiswa dalam pengembangan bidang teknologi robotika.
  4. Meningkatkan kepekaan mahasiswa terhadap seni budaya bangsa.
  5. Membudayakan iklim kompetitif di lingkungan perguruan tinggi.

Senin, 20 April 2020

Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres)

Pusat Prestasi Nasional Kemdikbud

Juklak Pilmapres 2020

Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) 

Latar Belakang

Mahasiswa diharapkan tidak hanya menekuni ilmu dalam bidangnya saja, teta­pi juga beraktivitas untuk mengem­bang­kan soft skills-nya agar menjadi lulusan yang mandiri, penuh inisiatif, bekerja secara cermat, penuh tanggung jawab dan tangguh. Kemampuan ini dapat diperoleh mahasiswa melalui pembekalan secara formal dalam kurikulum pembelajaran, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Namun, tidak semua mahasiswa mau dan mampu untuk menjadi pem­belajar yang sukses. Acapkali mahasiswa dengan nilai aka­de­mik yang tinggi tidak memanfaatkan peluang untuk menggunakan wak­tu­nya dalam kegiatan kokurikuler dan ekstrakuri­kuler. Sebaliknya maha­siswa yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan kegiatan pengem­bangan soft skills tidak memperoleh nilai akademik yang tinggi. Sementara itu, dalam era persaingan bebas dibutuhkan lulusan yang memiliki hard skills dan soft skills yang seimbang. Oleh karenanya di tiap perguruan tinggi perlu melakukan identifikasi maha­siswa yang dapat melakukan keduanya dan yang terbaik perlu diberi penghargaan sebagai maha­sis­wa yang berprestasi.
Salah satu upaya untuk mendukung pencapaian dan sekaligus sebagai indikatornya, Ditjen Dikti mengadakan kegiatan pemilihan mahasiswa berprestasi, yaitu pemilihan mahasiswa yang berhasil menca­pai prestasi tinggi, baik kurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Kegiatan ini terdiri dari 2 jenis pemilihan yaitu untuk Program Diploma dan Sarjana.

Tujuan

  1. Memilih dan memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang meraih prestasi tinggi.
  2. Memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk melak­sa­na­kan kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler sebagai wahana menyinergikan hard skills dan soft skills mahasiswa.
  3. Mendorong perguruan tinggi untuk mengembangkan iklim kehidupan kampus yang dapat memfasilitasi mahasiswa mencapai prestasi yang membanggakan secara berkesinam­bungan.

Persyaratan Peserta

Peserta yang turut serta dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi memenuhi persyaratan:
  1. Terdaftar pada PD-Dikti dan aktif sebagai mahasiswa program Sarjana atau Diploma maksimal semester VI;
  2. Berusia tidak lebih dari 22 tahun pada tanggal 1 Januari 2020 yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS);
  3. Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00;
  4. Belum pernah menjadi pemenang Pilmapres Tingkat Nasional.
  5. Menunjukkan Surat Pengantar dari pimpinan perguruan tinggi bidang kemahasiswaan (Wakil Rektor/Ketua/Direktur) yang menyatakan bahwa yang bersangkutan merupakan wakil resmi mahasiswa berprestasi program sarjana/diploma dari perguruan tingginya. Setiap perguruan tinggi hanya diwakili oleh 1 (satu) orang peserta Program Sarjana dan/atau 1 (satu) orang peserta Program Diploma.

Pendaftaran Peserta

Peserta perwakilan perguruan tinggi, 1 (satu) orang peserta Program Sarjana dan/atau 1 (satu) orang peserta Program Diploma mendaftar secara daring melalui laman http://pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id.

Tahapan Pemilihan

Tahap I
  1. Peserta yang memenuhi persyaratan akan mendapatkan password melalui e-mail peserta untuk mengikuti seleksi babak penyisihan tahap 1.
  2. Panitia berkoordinasi dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) masing-masing wilayah untuk penyelenggaraan seleksi di babak penyisihan tahap 1.
  3. Peserta mengisi portofolio kegiatan kemahasiswaan yang diunggulkan, dan mengunggah bukti melalui laman yang disediakan.
  4. Peserta mengikuti tes Bahasa Inggris dan Wawasan Kebangsaan berbasis komputer (Computer Based Test) pada tanggal yang ditentukan.
  5. Panitia mengumumkan peserta program sarjana dan program diploma yang lolos ke babak penyisihan tahap 2 melalui laman yang disediakan. Khusus untuk program Sarjana, panitia mempertimbangkan keterwakilan wilayah untuk peserta tahap 2, minimal 1 (satu) wakil terbaik dari PTN dan 1 (satu) wakil terbaik dari PTS.
  6. Peserta yang berhasil lolos di babak penyisihan tahap 1 mendapat pengakuan dari LLDIKTI sebagai mahasiswa berprestasi tingkat wilayah.
Tahap 2
  1. Peserta mengirimkan Naskah Gagasan Kreatif untuk menyelesaikan masalah pembangunan yang berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) dan Revolusi Industri 4.0. Untuk program Sarjana dapat berupa konsep/strategi sedangkan untuk program diploma harus berupa uraian produk yang dihasilkan. Naskah dikirimkan ke laman yang telah disediakan.
  2. Dewan Juri menilai gagasan kreatif untuk menetapkan finalis.
  3. Panitia mengumumkan nama finalis melalui laman yang disediakan.
Tahap Final
  1. Babak final merupakan proses seleksi tahap akhir untuk menentukan pemberian gelar Mahasiswa Berprestasi tingkat Nasional pada berbagai kategori. Babak final merupakan proses asesmen tatap muka antara peserta dengan para juri.
  2. Para finalis mengikuti program pembekalan untuk mengemban peran sebagai Mahasiswa Berprestasi nasional.
  3. Para finalis akan dibekali pengembangan softskills (kemampuan komunikasi, kerja sama, berfikir kritis, kreativitas, inisiatif, kepercayaan diri, kegigihan, kepedulian, dan kepemimpinan) melalui berbagai kegiatan partisipatif.
  4. Dewan Juri mengamati dan menilai: a) sikap/perilaku finalis menggunakan instrumen asesmen kompetensi, b) gagasan kreatif yang diungkapkan secara lisan dalam bahasa Indonesia dengan alat bantu poster gagasan, c) komunikasi dalam bahasa Inggris selama menjalani beberapa aktivitas, serta memverifikasi portofolio/produk untuk menetapkan mahasiswa berprestasi utama tingkat nasional dan mahasiswa unggul pada bidang tertentu.
  5. Dewan juri merekomendasikan para pemenang untuk ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
  6. Panitia mengumumkan dan memberikan penghargaan kepada para pemenang.

Tindak Lanjut

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memfasilitasi finalis untuk mendapatkan akses:
  1. Merealisasikan gagasan kreatif,
  2. Pengembangan diri, atau
  3. Berjejaring dengan mitra kerja yang relevan dalam rangka paparan di tingkat Internasional.

Evaluasi

Evaluasi keberhasilan program dilakukan dengan memperhatikan kriteria:
  1. Animo peserta yang mendaftar untuk mengikuti kegiatan.
  2. Jumlah gagasan pembangunan yang mendapat kesempatan untuk ditindaklanjuti.

Penyelenggaraan

Pemilihan Mapres Tahun 2013

Setelah melalui proses yang sangat ketat, yaitu serangkaian seleksi yang meliputi Presentasi Karya Ilmiah, Presentasi Karya Unggulan dan Presentasi Bahasa Inggris, terpilihlah 15 besar finalis Mawapres kategori Sarjana, dan 10 besar finalis kategori Diploma, dengan nama-nama finalis dan perguruan tinggi berikut. 

Kategori Sarjana

  1. Adi Riyanto, Universitas Sebelas Maret, 
  2. Awang, Universitas Brawijaya, 
  3. Caesar Givani, Universitas Airlangga, 
  4. Dimas, Universitas Palangkaraya, 
  5. Agus Widodo, Universitas Negeri Semarang, 
  6. Arini, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 
  7. Birrul Qadriyyah, Universitas Gadjah Mada, 
  8. Nadine Adrianna, Institut Pertanian Bogor, 
  9. Yolanda, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 
  10. Vanessa, Universitas Udayana, 
  11. Niwa Rahmad, Universitas Indonesia 
  12. Fadli, Universitas Negeri Jakarta
  13. Apriandana, Universitas Telkom
  14. Nanda, Universitas Negeri Yogyakarta, 
  15. Chintya, Universitas Widya Mandala Surabaya.



Kategori Diploma

  1. Nuryakhin, Politeknik Negeri Manado, 
  2. Sandy, Polman Timah Bangka, 
  3. Septi Setiawati, Politeknik Negeri Bandung
  4. Rara Indah Permatasari, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 
  5. Ni Wayan, Univ. Pendidikan Ganesha, 
  6. Laili, Universitas Negeri Surabaya, 
  7. Reksa, Politeknik Negeri Sriwijaya, 
  8. Septika, Universitas Intl. Batam, 
  9. Stefanny, Univ. Sebelas Maret, 
  10. Widopo Hanly, Politeknik Negeri Medan.


Para finalis Mapres tahun 2013
Pengumuman Mapres Terbaik dihadiri langsung oleh Prof.Djoko dari Dirjen Dikti dan Ir. Illah Sailah, MSc, PhD, Direktur Ditbelmawa Kemdiknas dengan hasil berikut.

Kategori Sarjana
  1. Terbaik I: Nadine Adrianna Sugianto (IPB),
  2. Terbaik II: Niwa Rahmad Dwitama (UI), dan 
  3. Terbaik III: Agus Widodo (Universitas Negeri Semarang),
Katergori Diploma
  1. Terbaik I: Widopo Hanly (Politeknik Negeri Medan),
  2. Terbaik II: Rara Indah Permatasari (PENS), dan 
  3. Terbaik III: Septi Setiawati (Politeknik Negeri Bandung). 
Masing-masing mahasiswa tersebut mendapatkan sertifikat dan hadiah uang tunai.  Selamat Berjuang Putra Putri Bangsa, lanjutkan prestasimu, Masa Depan Indonesia.

Pemilihan Mapres Tahun 2014

Sampai dengan batas waktu yang ditentukan telah masuk sejumlah 162 pemilihan yang terdiri atas program Sarjana dan Diploma. Berdasarkan hasil penilaian tahap I (desk evaluation) telah diputuskan para Finalis, yaitu:

A. Program Sarjana

  1. Agustin Capriati, Universitas Brawijaya 
  2. Andhika Putra Sudarman, Universitas Indonesia 
  3. Arliandy Pratama Arbad, Universitas Diponegoro 
  4. Endang Rahmawati, Universitas Muhammadiyah Surakarta 
  5. Erwina Salsabila, Universitas Gadjah Mada 
  6. Farhan Kurnia Mayendri, Universitas Lampung 
  7. Fauzan Reza Maulana, Institut Teknologi Bandung 
  8. Hendri Ripa’I, Universitas Negeri Jakarta 
  9. Muhammad Fauzan Aristyo, Institut Teknologi Sepuluh November 
  10. Muhammad Idris Al Fath, Universitas Sumatera Utara 
  11. Nanda Najih Habibil Afif, Universitas Padjadjaran 
  12. Nurul Fajriah Afiatunnisa, Universitas Pattimura 
  13. Septami Setiawati, Universitas Tanjungpura 
  14. Stella Alinneshia, Institut Pertanian Bogor 
  15. Vania Santoso, Universitas Airlangga 
B. Program Diploma
  1. Achmadi, Politeknik Negeri Semarang 
  2. Anissa Megia Sari, Universitas Gadjah Mada 
  3. Bryan, Politeknik Manufaktur Bandung 
  4. Cindha Riri Pratiwi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 
  5. Dini Hanifa, Politeknik Negeri Jakarta 
  6. Erna Permata Sari, Politeknik Negeri Batam 
  7. Galih Prihartanto, Universitas Telkom 
  8. Gina Maulidawati, Politeknik Negeri Bandung 
  9. Gita Damayanti, Institut Pertanian Bogor 
  10. Moch. Machrus Adhim, Institut Teknologi Sepuluh November 
  11. Muhammad Aqil Habibullah, Institut Seni Indonesia Yogyakarta 
  12. Nova Agustina Dewi, Politeknik Negeri Bali 
  13. Putu Gede Oka Mahendra, Universitas Sebelas Maret 
  14. Steven Jhonson Haposan Siahaan, Institut Teknologi Del 
  15. Vennytha Virgocha, Politeknik Negeri Sriwijaya 

Para Finalis Program Sarjana bersama Dewan Juri

Santai dan berdebar menunggu giliran tampil

Acara pemilihan pada Finalis dilaksanakan pada 12 Juli 2014 Grand Inna Kuta, Bali dan ditutup oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Djoko Santoso, dengan hasil pada tahap akhir sebagai berikut:

A. Program Sarjana

  1. Andhika Putra Sudarman (Universitas Indonesia) 
  2. Fauzan Reza Maulan (Institut Teknologi Bandung) 
  3. Vania Santoso (Universitas Airlangga) 
B. Program Diploma
  1. Moch. Machrus Adhim (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) 
  2. Gina Maulidawati (Politeknik Negeri Bandung) 
  3. Nova Agustina Dewi (Politeknik Negeri Bali) 
C. Penghargaan Khusus 
  • Nurul Fajriah Afiatunnisa (Universitas Pattimura) sebagai Inspirator Dokter Pulau.
Deg-degan menunggu pengumuman


Mapres Terbaik Program Sarjana 2014


Pemilihan Mapres Tahun 2015

Setelah melalui penilaian tahap I (desk evaluation), mahasiswa yang ditetapkan sebagai finalis Mawapres 2015 adalah:

A. Program Sarjana

  1. Aa Noval Ubaedillah, Universitas Andalas 
  2. Abdul Jabbar Jawwadurrohman, Universitas Brawijaya 
  3. Ayudhea Tannika, Universitas Kristen Krida Wacana 
  4. Dianty Widyowati Ningrum, Universitas Gadjah Mada 
  5. Ikrom Mustofa, Institut Pertanian Bogor 
  6. Inca Maya Sari, Universitas Bina Nusantara 
  7. Isnawati Hidayah, Universitas Negeri Malang 
  8. Jindrayani Nyoo Putro, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya 
  9. Komang Leo Krisnahari, Universitas Udayana 
  10. Luqmanul Chakim, Institut Seni Indonesia Surakarta 
  11. Masduki Khamdan Muchamad, Universitas Dian Nuswantoro 
  12. R. Aditya Brahmana, Institut Teknologi Sepuluh November 
  13. Radhiatul Fitri, Universitas Ahmad Dahlan 
  14. Rangga Husnaprawira, Universitas Indonesia 
  15. Ratri Rokhani, Universitas Muhammadiyah Purwokerto 
B. Program Diploma
  1. Andi Amri, Universitas Negeri Padang 
  2. Ferigo Asya Oryzatin, Institut Pertanian Bogor 
  3. Gusti Muhammad, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh 
  4. I Putu Agus Sugiri Putra, Politeknik Negeri Jakarta 
  5. Ikke Damaiyanita, Politeknik LP3I Medan 
  6. Isna Fauzia Rahmah, Politeknik Negeri Malang 
  7. Khusnul Khotimah, Politeknik Negeri Sriwijaya 
  8. Komang Sri Utami, Politeknik Negeri Bali 
  9. Ligan Budi Pratomo, Politeknik Negeri Semarang 
  10. Muhammad Ishom, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 
  11. Nur Jamiludin Ramadhan, Politeknik Manufaktur Bandung 
  12. Tri Cahyono, Universitas Gadjah Mada 
  13. Vira Maulina, Politeknik Negeri Padang 
  14. Yuanda Putra Perdana, Universitas Negeri Yogyakarta 
  15. Zahra Sahara Arfenti, Institut Teknologi 10Nopember Surabaya

    Para Finalis Program Sarjana
Final Pemilihan Mawapres tahun 2015 dilaksanakan di Malang pada tanggal 28 Juni s.d. 1 Juli 2015 dan ditutup oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan yang baru saja dilantik, Prof Intan Ahmad.

Adapun para pemenangnya adalah:

A. Program Sarjana

  1. R. ADITYA BRAHMANA, Institut Teknologi Sepuluh November 
  2. IKROM MUSTOFA, Institut Pertanian Bogor 
  3. DIANTY WIDYOWATI NINGRUM, Universitas Gadjah Mada 
B. Program Diploma
  1. VIRA MAULINA, Politeknik Negeri Padang 
  2. IKKE DAMAIYANITA, Politeknik LP3I Medan 
  3. I PUTU AGUS SUGIRI PUTRA, Politeknik Negeri Jakarta 

Pemilihan Mapres Tahun 2016

Final Pemilihan Mawapres tahun 2016 dilaksanakan di Jogyakarta pada tanggal 14-17 Agustus 2016, dibuka dan ditutup oleh oleh Direktur Kemahasiswaan Dr. Didin Wahidin.

Finalis Pilmapres Tahun 2016

1. Program Sarjana

  1. Albertus Ivan Brilian, Universitas Sanata Dharma
  2. Alwan Hafizh, Universitas Gadjah Mada
  3. Amal Arifi Hidayat, Universitas Airlangga
  4. Asep Suryana, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  5. Bondan Prakoso, Universitas Negeri Yogyakarta
  6. Dina Chaerani, Universitas Negeri Jakarta
  7. Emas Agus Prastyo Wibowo, Universitas Negeri Semarang
  8. Irman Faiz, Universitas Indonesia 
  9. Jabbar Ali Panggabean, Universitas Sumatera Utara 
  10. Jimy Candra Gunawan, Universitas Negeri Malang 
  11. Moh. Malik afandi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 
  12. Muhamad Haris Zamaludin Setiadiputra, Institut Pertanian Bogor 
  13. Muhammad Ghifari Ridwan, Institut Teknologi Bandung
  14. Muhammad Iqwan Sanjani, Universitas Ahmad Dahlan
  15. Nanda Khoirunisa, Universitas Muhammadiyah Surakarta 
  16. Rhezaldian Eka Dharmawan, Universitas Brawijaya 
2. Program Diploma
  1. Rizal Justian Setiawan, Universitas Negeri Yogyakarta 
  2. Zandhika Alfi Pratama, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 
  3. Adhiajeng Putri Ananda Pradana, Politeknik Negeri Malang 
  4. Teguh Satrio Wibowo, Politeknik Elektronik Negeri Surabaya 
  5. Ahmad Hafiz Wijanarko, Politeknik Negeri Sriwijaya 
  6. Muhammad Hedy Zuliana, Universitas Diponegoro 
  7. Febyan Dimas Pramanta, Universitas Negeri Malang 
  8. Aulia Rizka Setiarto, Universitas Gadjah Mada
  9. Aidya Firdauzha Maerast, Politeknik Negeri Jakarta 
  10. Rizkia Asnari Anwar, Universitas Indonesia 
  11. Nani Siska Putri Khan, Politeknik Negeri Lhokseumawe 
  12. Ni Putu Maha Lina, Politeknik Negeri Bali 
  13. Insiyatul Urbayanti, Institut Pertanian Bogor
  14. Gigih Alam Pambudi, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya 
  15. Ahmad Fajri, Politeknik Negeri Semarang 
Sedangkan yang menjadi Juara atau Mapres Terbaik Tahun 2016 adalah:

Program Sarjana

  1. IRMAN FAIZ, Universitas Indonesia 
  2. BONDAN PRAKOSO, Universitas Negeri Yogyakarta 
  3. MUHAMAD HARIS ZAMALUDIN SETIADIPUTRA, Institut Pertanian Bogor 
Program Diploma
  1. ZANDHIKA ALFI PRATAMA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 
  2. RIZAL JUSTIAN SETIAWAN, Universitas Negeri Yogyakarta 
  3. TEGUH SATRIO WIBOWO, Politeknik Elektronik Negeri Surabaya 

Pemilihan Mapres Tahun 2017

Pemilihan Mahasiswa berprestasi (Pilmapres) Tingkat Nasional 2017 dilaksanakan tanggal 10 s.d. 13 Juli 2017 bertempat di Hotel Swiss-bellinn Tunjungan, Surabaya diikuti oleh 26 finalis yang terdiri atas 17 mahasiswa finalis prograsm Sarjana dan 9 mahasiswa finalis program Diploma, yaitu:

Program Sarjana 
  1. A. A. Sagung Mirah Prabandari, Universitas Udayana, 
  2. Ahmad Fajri, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 
  3. Andra Fakhrian, Universitas Islam Sultan Agung, 
  4. Ferry Fitriya Ayu Andika, Universitas Jember, 
  5. Gianina Dinda Pamungkas, Universitas Diponegoro, 
  6. Iin Fadhilah Utami Tammasse, Universitas Hasanuddin, 
  7. Ilhamsyah Maulana, Universitas Pendidikan Indonesia, 
  8. Imamatul Khair, Universitas Airlangga, 
  9. Kurniaji Wahid Solihin, Universitas Dian Nuswantoro, 
  10. Laila Syifa Rahmi, Universitas Malikussaleh, 
  11. Moh Indra Bangsawan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 
  12. Muhammad Al Kahfi, Institut Teknologi Bandung, 
  13. Muhammad Murtadha Ramadhan, Institut Pertanian Bogor 
  14. Rifaldy Fajar, Universitas Negeri Yogyakarta 
  15. Wahyuningyan Arini, Universitas Brawijaya 
  16. Vyncent Halim, Universitas Gadjah Mada 
  17. Yudisthira Octaviandi, Universitas Indonesia 
Program Diploma 
  1. M Wildan FS, Institut Pertanian Bogor, 
  2. M. Syaifuddin Zuhri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 
  3. M. Irfan Mas’udi, Politeknik Elektronik Negeri Surabaya, 
  4. Muhammad Jamalludin, Politeknik Negeri Semarang, 
  5. Muhammad Saiful Islam, Politeknik Negeri Bandung, 
  6. Ni Komang Alit Ary Sumartini, Politeknik Negeri Bali, 
  7. Pralampita Kori Mufidah, Universitas Gadjah Mada, 
  8. Satrio Maulana Tsubasa, Politeknik Manufaktur Bandung, 
  9. Tubagus Akbar Ikhwandi, Universitas Indonesia. 

Para Finalis Sarjana 2017
Adapun yang terpilih sebagai Mapres terbaik tahun 2017 adalah:

Program Sarjana
  1. Vyncent Halim, Universitas Gadjah Mada 
  2. Yudisthira Octaviandi, Universitas Indonesia 
  3. Muhammad Al Kahfi, Institut Teknologi Bandung, Program Diploma 
Program Diploma
  1. M. Syaifuddin Zuhri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 
  2. M. Irfan Mas’udi, Politeknik Elektronik Negeri Surabaya, 
  3. M Wildan FS, Institut Pertanian Bogor, 
Most Inspiring Mawapres
  • Iin Fadhilah Utami Tammasse, Universitas Hasanuddin

Pemilihan Mapres Tahun 2018


Pilmapres Nasional 2018 diikuti oleh 252 peserta yang berasal dari Perguruan Tinggi se-Indonesia dan terpilihlah 26 finalis yang terdiri atas 17 mahasiswa berasal dari program Sarjana dan 9 mahasiswa dari program Diploma.
Final Pemilihan Mawapres tahun 2018 dilaksanakan di Solo pada tanggal 10-12 Juli 2018, dibuka dan ditutup oleh oleh Direktur Kemahasiswaan Dr. Didin Wahidin.


Finalis Pilmapres Program Sarjana Tahun 2018


1. Angelo Abil Wijaya, Universitas Gadjah Mada
2. Arga Putra Panatagama, Institut Pertanian Bogor
3. Era Septiyani, Universitas Negeri Yogyakarta
4. Evita Martha Dewi, Universitas Indonesia
5. Fachreza Aryo Damara, Universitas Padjadjaran
6. Faoziah Arumi, Universitas Negeri Semarang
7. I Putu Hendri Aryadi, Universitas Udayana
8. Indra Febrianto, Universitas Negeri Malang
9. Intan Wahyu Cahyani, Universitas Brawijaya
10. Mohamad Reza Affandi, Universitas Airlangga
11. Muhammad Akbar Bahmi, Universitas Hasanuddin
12. Novela Permata Sari, Universitas Presiden
13. Nurwarrohman Andre Sasongko, Universitas Diponegoro
14. Rafik Prabowo, Universitas Islam Indonesia
15. Regia Puspitasari, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
16. Santiya Elizabeth, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
17. Wimmy Safaati Utsani, Universitas Muhammadiyah Surakarta


Finalis Pilmapres Program Diploma Tahun 2018

1. Amalia Rohmah, Universitas Negeri Yogyakarta
2. Andre Gilitasha, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti
3. Arifah Eviyanti, Universitas Sebelas Maret
4. Gilang Heru Kencana, Politeknik Elektronik Negeri Surabaya
5. Lutfiana Pasebhan Jati, Universitas Gadjah Mada
6. Ni Made Ayu Natih Widhiarini, Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional
7. Nurul Devi Ariyani, Politeknik Negeri Semarang
8. Sulthonul Mubarok, Institut Pertanian Bogor
9. Yusuf Mahesa, Universitas Negeri Malang


Yang terpilih sebagai Mapres Terbaik tahun 2018 adalah:

Kategori Sarjana
  1. Evita Martha Dewi, Universitas Indonesia
  2. Arga Putra Panatagama, Institut Pertanian Bogor
  3. Angelo Abil Wijaya, Universitas Gadjah Mada
Kategori Diploma
  1. Andre Gilitasha, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti
  2. Amalia Rohmah, Universitas Negeri Yogyakarta
  3. Gilang Heru Kencana, Politeknik Elektronik Negeri Surabaya

Evita Martha Dewi, UI Terbaik I Sarjana

Andre Gilitasha, STP Trisakti terbaik I Diploma


Pemilihan Mapres Tahun 2019

Penentuan finalis Pemilihan Mahasiswa Berprestasi tahun 2019  dilaksanakan pada tanggal 23-24 Juni 2019  telah menetapkan sebanyak 30 mahasiwa yang terdiri atas 15 (lima belas) mahasiswa Program Sarjana dan 15 (lima belas) mahasiswa dari Program Diploma, yaitu:





Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasioanal Tahap Akhir diselenggarakan pada tanggal 23 - 26 Juli 2019 di Bogor Jawa Barat yang menghasilkan Mapres terbaik yaitu:

Kategori Program Sarjana
  1. I Gede Sthitaprajna Virananda, Universitas Indonesia
  2. Mahtuf Ihsan, Institut Pertanian Bogor
  3. Muhammad Afif Purwandi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
I Gede S.Virananda, Mapres Terbaik I Sarjana

Kategori Program Diploma
  1. Safhira Alfarizi, Institut Pertanian Bogor
  2. Herdefa Rizky Putu Rogonondo, Politeknik Elektronik Negeri Surabaya
  3. Vita Lutfiah, Universitas Brawijaya

Safhira dan Mahtuh Ihsan, Terbaik I Diploma dan Terbaik II Sarjana

Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM)

PENDAHULUAN

Pengembangan kemahasiswaan adalah suatu upaya yang dilakukan dengan penuh kesadaran, berencana, teratur, terarah, dan bertanggung jawab untuk mengembangkan sikap, kepribadian, pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam mendukung kegiatan kurikuler untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Salah satu bentuk upaya atau pengembangan tersebut adalah pemberian bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam manajemen organisasi mahasiswa baik intra maupun antarperguruan tinggi yang diberi nama Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM).
Saat ini terdapat empat jenis LKMM, yaitu LKMM Pra-Dasar, Dasar, Menengah dan Lanjut. LKMM Pra-Dasar berdurasi 10 Jam untuk membekali mahasiswa baru dengan keterampilan dasar dalam berkomunikasi, mengenal potensi diri, mengembangkan sifat kritis dan memposisikan diri secara efektif dalam organisasi kemahasiswaan. LKMM Dasar berdurasi 20 Jam untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan menyelenggarakan kegiatan kemahasiswaan dengan perencanaan dan sistematika yang baik.
Sedangkan LKMM Tingkat Menengah berdurasi 30 Jam yang terdiri atas 5 Materi atau bahan kajian untuk membekali mahasiswa dengan wawasan dan keterampilan mengkoordinasi dan membina tim kerja dalam suatu kelembagaan, sedangkan Tingkat Lanjut di sebut pula Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Kader Bangsa berdurasi 32 Jam bertujuan membekali mahasiswa dengan wawasan dan keterampilan mengelola opini publik (wacana).
LKMM tingkat Menengah ini diperuntukkan bagi para mahasiswa semester III yang perlu dibekali dengan berbagai kesiapan dalam menghadapi semester-semester berikutnya yang lebih berat dengan tugas-tugas intra, ko dan ekstra kurikuler, yang harus didukung dengan kedisiplinan, manajemen diri dan kelompok, pengambilan keputusan, dan kemampuan mengungkap gagasan agar dapat lebih berprestasi di banyak bidang dan dapat menyelesaikan studi secara tepat waktu.
Dengan bekal yang diberikan di dalam LKMM diharapkan mahasiswa sebagai insan dewasa tidak hanya menjadi pemimpin yang baik, tetapi juga yang mempunyai kemampuan teknis yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan masyarakat di masa mendatang.

 DASAR

  1. Undang Undang Negera Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 
  2. Undang Undang Negera Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
  3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi.
  4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
  5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi 

 TUJUAN

LKMM bertujuan membekali mahasiswa dengan kemampuan memimpin dengan cara memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan kemampuan manajerial. Secara khusus tujuan tersebut di atas dapat di jabarkan sebagai berikut:
  1. Mahasiswa memiliki keterampilan manajerial yang sepadan dengan tingkat tanggung jawabnya masing-masing.
  2. Mahasiswa memiliki rasa tanggung jawab, sikap mandiri, dan jiwa kewirausahaan karena kemampuannya berorganisasi.
  3. Mahasiswa memiliki dan mampu mengembangkan sikap yang berorientasi pada prestasi dan pencapaian hasil yang sebaik mungkin.
  4. Mahasiswa mampu menerapkan dan mengembangkan kemampuannya untuk berpikir secara ilmiah dalam praktek berorganisasi.
  5.  Mahasiswa mampu menerapkan kesadaran berbangsa dan bernegara serta rasa cinta tanah air.

JENIS LKMM DAN KURIKULUM MINIMAL

Pelaksanaan LKMM dilakukan secara berjenjang menggunakan sistem penahapan sebagai berikut.

1.     Tingkat Pradasar

Tujuan LKMM Tingkat Pradasar adalah membekali mahasiswa baru dengan keterampilan dasar dalam berkomunikasi, mengenal potensi diri, mengembangkan sifat kritis dan memposisikan diri secara efektif dalam organisasi kemahasiswaan. Adapun kurikulum minimal yang ditentukan adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Kurikulum Minimal LKMM Tingkat Pradasar

No
Materi
Topik
Metode
Waktu (Jam)
1.
Sifat kritis
1.  Persepsi
2.  Kesalahan-kesalahan berpikir
Eksperimen
Latihan
2
2
2.
Ketrampilan
Berkomunikasi
1.  Mendengar aktif
2.  Berbicara efektif
Latihan
Latihan
1,5
1,5
3.
Pola Pikir Prestatif
1.  Dasar konsep AKU
2.  Sasaran, Risiko, dan Konsekuensi
Ceramah/Eksperimen
Ceramah/Eksperimen
1
2
4.
Pengenalan dan Penembangan Diri
1.  Pengenalan diri
2.  Pengembangan diri
Ceramah
Latihan
Eksperimen
1
1
2
Jumlah
14

2.     Tingkat Dasar

Tujuan LKMM Tingkat Dasar adalah membekali mahasiswa dengan keterampilan menyelenggarakan kegiatan kemahasiswaan dengan perencanaan dan sistematika yang baik, dengan kurikulum minimal sebagai berikut.
Tabel 2. Kurikulum Minimal LKMM Tingkat Dasar

No
Materi
Topik
Metode
Waktu (Jam)
1.
Perumusan gagasan awal
1.  Analisis kondisi lingkungan
2.  Perumusan gagasan awal
Latihan/penugasan
2
2
2.
Penjabaran rencana kerja dan kepanitiaan
1.  Tolok ukur keberhasilan
2.  Perencanaan jadwal kerja
3.  Dasar-dasar organisasi
4.  Pengorganisasian kegiatan/ kepanitiaan
5.  Komunikasi antar unit kerja
6.  Penjabaran gagasan awal
Ceramah & Latihan
Ceramah & Latihan
Ceramah
Latihan/eksperimen

Eksperimen
Penugasan
1
2
1
2

2
1
3.
Administrasi
1.  Administrasi kesekretariatan
2.  Administrasi keuangan
Ceramah
Ceramah
1
1
4.
Pengendaliam motivasi
1.  Hakikat motivasi
2.  Pengambilan keputusan
3.  Pengendalian konflik
Ceramah
Latihan
Eksperimen
1
2
2
5.
Pengembangan program kerja
1.  Teknik penyusunan usulan kegiatan
2.  Penyempurnaan usulan kegiatan
Ceramah

Penugasan
1

1
Jumlah
22


3.     Tingkat Menengah

Tujuan LKMM Tingkat Menengah adalah membekali mahasiswa dengan wawasan dan keterampilan mengkoordinasi dan membina tim kerja dalam suatu kelembagaan dengan kurikulum minimal sebagai berikut.
Tabel 3. Kurikulum Minimal LKMM Tingkat Menengah

No
Materi
Topik
Metode
Waktu (Jam)
1.
Kebijakan Bidang Kemahasiswaan
1.  Polbangmawa
2.    LKMM
Ceramah
2
2.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Kemahasiswaan
Manajemen pengelolaan  informasi dan masalah organisasi
Ceramah
2
3.
Berpikir Ilmiah dalam Berorganisasi
1.   Kepemimpinan
2. Pengambilan Keputusan
3. Diskusi Ilmiah
Ceramah, Simulasi dan Tanya Jawab
6
4.
Hakikat Organisasi
1. Organ. sebagai sub sistem
2.  Asas-asas manajemen
3.  Perangkat organisasi
4.  Penentuan kinerja organ.
·       Ceramah, simulasi
·       Latihan dan Penugasan
2
5.
Klasifikasi masalah Organisasi
1. Identifikasi masalah organ.
2. Pemecahan masalah organ.
Simulasi, Ceramah
2
6.
Pengukuran Kinerja Organisasi
1.  Model-model pengukuran kinerja organisasi
2. Analisis SWOT
Ceramah,
Simulasi
2
7.
Kunjungan Lapangan
1.   Manajemen Organisasi
2. Pemecahan masalah organ.
Dialog langsung dengan Narasumber
6
8.
Rencana Pengembangan Organisasi
1. Perumusan masalah organ.
2.Pengemb. alternatif solusi
3. Penyusunan rencana pengembangan organisasi (tujuan dan indikator kinerja)
Ceramah, Simulasi dan Penugasan
8
Jumlah
30

4.     Tingkat Lanjut

LKMM Tingkat Lanjut di sebut pula Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Kader Bangsa yang bertujuan membekali mahasiswa dengan wawasan dan keterampilan mengelola opini publik (wacana). Adapun kurikulum minimalnya adalah sebagai berikut.
Tabel 4. Kurikulum Minimal LKMM Tingkat Lanjut
No
Materi
Topik
Metode
Waktu (Jam)
1.
Nasionalisme dan globalisasi
1.  Sejarah perkemb. bangsa-bangsa
2.  Interdependensi dan pembagian peran
3.  Heterogenitas dan kemungkinan konflik horizontal
4.  Mutual trust
Tugas mandiri, Kerja kelompok
Diskusi pleno dan ulasan pakar rujuk
3
2.
Nilai dan visi masa depan
1.  Demokrasi
2.  Humanitas
3.  Hak asasi manusia
Kerja mandiri,
Diskusi dan ulasan pakar rujuk
4
3.
Indicator kesejahteraan
1.  Ekonomi
2.  Pendidikan
3.  Kesehatan
Kerja mandiri,
Diskusi dan ulasan pakar rujuk
3
4.
System swabina
1.  Pengertian sistem
2.  Ciri-ciri sistem
3.  Pengembangan sistem
Ceramah, Kerja mandiri dan Diskusi
2
5.
Analisis dan diagnosis situasi
1.  Jenis & sumber data/informasi
2.  Analisis data
3.  Diagnosis
Kerja mandiri,
Kunjungan lapangan & Diskusi
12
6.
Manajemen wacana public
1.  Analisis wacana
2.  Struktur wacana
3.  Strategi sosialisasi wacana
Ceramah, Kerja kelompok dan Diskusi pleno
12
Jumlah
36

PELAKSANAAN LKMM TINGKAT MENENGAH

A. Pengantar
Latihan Keterampilan Manajemen Tingkat Menengah, sesuai dengan jenjang dan sifatnya hanya terdiri atas 2 (dua) materi, yaitu (1) Materi Pengembangan Wawasan yang berisi 4 (empat) topik dan, (2) Materi Pengembangan Sikap dan Keterampilan yang berisi 5 (lima) topik kegiatan. Kelima kegiatan dalam materi pengembangan sikap dan keterampilan ini terdiri atas topik Berpikir Kritis Kreatif dan Inovatif dalam Berorganisasi, Organisasi Modern, Konsep SaHaBaT Sebagai Alat Analisis Organisasi, Aplikasi Konsep SaHaBaT dalam Kasus Organisasi, dan Rencana Pengembangan Organisasi
Kurikulum ini bersifat minimal yang tentu saja masih dapat dikembangkan sesuai dengan kemampuan perguruan tinggi (wilayah) penyelenggara. Pengembangan materi diharapkan tetap pada fokus peningkatan kemampuan mahasiswa dalam “Manajemen Organisasi”.

B. Tujuan
Tujuan LKMM Tingkat Menengah adalah membekali mahasiswa dengan wawasan, sikap keterampilan untuk mengkoordinasi dan membina tim kerja dalam suatu kelembagaan. Sesuai dengan tujuan tersebut, maka mahasiswa yang menyelesaikan LKMM Tingkat Menengah diharapkan:
  1. Memiliki wawasan tentang kondisi lingkungan yang Dianalisis, sehingga dapat diungkapkan tantangan pengembangan lingkungan dan kebutuhan adanya suatu organisasi untuk mewujudkan tantangan tersebut.
  2. Mampu melakukan analisis Mitra Strategis organisasi dan menetapkan sasaran-sasaran organisasi.
  3. Mampu menjabarkan visi, misi, dan nilai dari lembaga yang dirancangnya dalam program-program kerja yang mempunyai sasaran yang realistik sesuai dengan kondisi “Here and Now”;
  4. Mampu berdiskusi/bertukar pikiran bekerjasama dalam kelompok dengan sikap ilmiah;
  5. Mampu menganalisis kekuatan dan kelemahan lembaga/organisasi yang dipimpinnya, serta mampu mengantisipasi berbagai hambatan maupun bantuan yang ada dalam usaha merealisasikan program kerja yang telah disusun;
  6. Mampu merumuskan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh organisasi yang dipimpinnya dan mampu mentransformasi masalah yang dihadapi organisasi menjadi target yang harus dicapai dalam rangka pemecahan masalah itu;
  7. Mampu mengimplementasikan keputusan yang telah diambil atau dengan kata lain mampu mengkoordinasi kerja kelompok untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
C. Sasaran Peserta

a. Persyaratan
Peserta pelatihan adalah para mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi, dengan persyaratan sebagai berikut:
  1. Pernah mengikuti LKMM tingkat dasar atau pelatihan setara.
  2. Masih terdaftar dan aktif di perguruan tinggi (semester III – V).
  3. Aktif sebagai pengurus organisasi mahasiswa di perguruan tinggi.
  4. IPK minimal 2,75 (skala empat)
  5. Mengirim Biodata (CV)
  6. Melampirkan surat rekomendasi dari pimpinan perguruan tinggi bidang kemahasiswaan.
  7. Bersedia mengenakan jaket almamater dan menaati tata tertib dan ketentuan pada saat penyelenggaraan.
b. Jumlah Peserta
Agar proses pelatihan efektif, maka jumlah peserta maksimal 40 orang di setiap kelas.

D. Fasilitator
Dalam kegiatan LKMM Tingkat Menengah, pemateri terdiri atas pemandu dan penceramah dengan ketentuan:
  1. Pemandu berfungsi sebagai pembimbing dan manajer, tidak menggurui atau memberikan ceramah dalam pelatihan;
  2. Pemandu bertanggung jawab untuk mengikuti seluruh kegiatan dari awal hingga akhir;
  3. Pemandu adalah dosen yang telah mengikuti Pelatihan ToT LKMM, yang diadakan oleh Ditjen Dikti,
  4. Pemandu adalah dosen yang ditunjuk oleh Ditjen Dikti dan pimpinan PT;
  5. Penceramah adalah seorang yang diminta Ditjen Dikti dan/atau perguruan tinggi untuk memberikan uraian/penjelasan suatu topik yang merupakan bidang kompetensinya.
E. Organisasi Penyelenggara dan Persyaratan
a. Organisasi dan Tata Kelola Pelaksana
  1. Panitia minimal terdiri atas Penanggungjawab, Ketua, Sekretaris, dan Bendahara;
  2. Pemateri terdiri atas Penceramah dan Pemandu;
  3. Untuk tiap rombongan belajar panitia mengundang maksimum 40 (empat puluh) orang dari beberapa perguruan tinggi;
  4. Untuk setiap pelaksanaan LKMM dimungkinkan adanya lebih dari 1 (satu) rombongan belajar.
b. Persyaratan Penyelenggaraan LKMM
  1. LKMM diselenggarakan di tempat yang memiliki ruang sidang kapasitas minimum 40 (empat puluh) orang yang dilengkapi pengatur udara, jaringan internet wifi minimun 20 Mbps dan tata suara, serta penginapan;
  2. Pemandu LKMM telah mengikuti ToT LKMM yang dilaksanakan oleh Ditjen Dikti;
  3. Jumlah yang diikutsertakan paling banyak 40 (empat puluh) orang, yang terdiri atas mahasiswa yang aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan, maupun unit kegiatan mahasiswa tingkat perguruan tinggi melalui seleksi.
  4. LKMM dapat diselenggarakan oleh Ditjen Dikti atau LLDIKTI/Perguruan Tinggi setelah mendapat persetujuan dari Ditjen Dikti.
c. Sertifikat LKMM
Sertifikat LKMM diberikan kepada peserta yang mengikuti kegiatan secara penuh dan telah menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan selama dan pasca pelatihan.

F. Materi, Topik dan Metode
Untuk membekali para mahasiswa agar memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah disebut di atas, maka materi yang diberikan dalam LKMM tingkat Menengah terdiri atas dua materi utama yang dibagi dalam beberapa topik dan metode, serta waktu atau durasi setiap topik seperti uraian sebagai berikut:

a. Materi Pengembangan Wawasan
  • Materi ini diisi dengan rangkaian ceramah yang bertujuan untuk mengembangkan wawasan para peserta, yang topik-topiknya disesuaikan dengan kondisi terkini secara kontektual dengan metode Ceramah dan Diskusi.
  • Ceramah-ceramah terutama untuk memberikan informasi-informasi kepada peserta dalam rangka perluasan wawasan, dengan memperhatikan kekhususan kondisi yang ada di berbagai perguruan tinggi penyelenggara.
  • Topik-topik yang diberikan meliputi Kebijakan Kemahasiswaan, Kepemimpinan, Etika Diskusi Ilmiah, Wawasan Kebangsaan/Bela Negara.
b. Materi Pembentukan Sikap dan Pengembangan Keterampilan Manajemen
  • Materi ini diisi dengan kegiatan untuk mengembangkan sikap ilmiah (agar mampu bersikap obyektif dalam melakukan diskusi untuk mengumpulkan informasi dan merumuskan masalah), dan latihan-latihan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan peserta dan mengambil keputusan, serta mengkoordinasikan kerja kelompok dalam perencanaan pengembangan organisasi. 
  • Topik-topik materi  mencakup kegiatan-kegiatan untuk membangun Sikap dan Keterampilan dengan urutan sebagai berikut:
  1. Topik Berpikir Kritis Kreatif dan Inovatif dalam Berorganisasi
  2. Organisasi Modern
  3. Konsep SaHaBaT Sebagai Alat Analisis Organisasi
  4. Aplikasi Konsep SaHaBaT dalam Kasus Organisasi,
  5. Rencana Pengembangan Organisasi

G. Satuan Acara Kegiatan

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai bentuk dari implementasi kurikulum adalah sebagai berikut:

Materi I: Kebijakan Bidang Kemahasiswaan

Topik: Kebijakan Pengembangan Bidang Kemahasiswaan dan LKMM

Pokok Bahasan
  1. Kebijakan bidang kemahasiswaan
  2. Organisasi kemahasiswaan
  3. Program dan kegiatan bidang kemahasiswaan
  4. LKMM
Capaian
Mahasiswa dapat menjelaskan kebijakan dan program kemahasiswaan

Metode: Ceramah. Tanya jawab

Durasi: 120 menit

Peralatan
  1. Sound system, Koneksi internet, notebook, proyektor LCD dan layar.
  2. Kertas dan materi pelatihan, 
  3. Lainnya, sesuai kondisi
Proses
  1. Pemandu memperkenalkan penceramah dalam bentuk pembacaan daftar riwayat hidup singkat.
  2. Pelaksanaan Ceramah.
  3. Tanya jawab, yang dapat diperluas dalam bentuk dimungkinkannya peserta untuk mengeluarkan pandangan/ pendapatnya.
  4. Wrap up/penarikan beberapa kesimpulan. 

Materi II: Wawasan Kebangsaan/Bela Negara

Topik: Multi Kultur; Membangun Integritas dan Kebijakan Ketahanan Bangsa.

Pokok Bahasan
1. Pengetahuan tentang kebhinekaan, toleransi, pemikiran moderat dan wawasan kebangsaan.
2. Pengetahuan tentang nilai kejujuran dan penerapannya dalam berorganisasi.
3. Membangun ketahanan bangsa.

Capaian
Mahasiswa dapat menjelaskan Wawasan Kebangsaan/Bela Negara

Metode: Ceramah, Diskusi Panel

Durasi: 180 menit

Peralatan
  1. Sound system, Notebook, proyektor LCD dan layar
  2. White board dan marker, Kertas, Makalah
  3. Lainnya, sesuai kondisi
Proses
  1. Pemandu memperkenalkan penceramah dalam bentuk pembacaan daftar riwayat hidup singkat.
  2. Pelaksanaan Ceramah.
  3. Tanya jawab, yang dapat diperluas dalam bentuk dimungkinkannya peserta untuk mengeluarkan pandangan / pendapatnya.
  4. Wrap up/penarikan beberapa kesimpulan. 

Materi III: Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Topik: Manajemen pengelolaan informasi komunikasi, dan masalah organisasi

Pokok Bahasan
Pengetahuan dasar teknologi informasi dan komunikasi
  1. Konsep Teknologi Informasi
  2. Perkembangan Teknologi Informasi
  3. Penjabaran 5 fungsi Teknologi Informasi komunikasi dalam organisasi (fungsi operasional, fungsi monitoring and control, fungsi planning and decision, fungsi communication, fungsi interorganizational)
  4. Contoh-contoh penerapan Teknologi Informasi komunikasi sederhana di organisasi
Pemanfaatan teknologi informasi komunikasi, dengan baik dan benar
  1. Etika dalam penggunaan Teknologi Informasi
  2. Teknologi Informasi komunikasi sebagai supporting tools
  3. Teknologi Informasi komunikasi sebagai strategic tools
  4. Contoh penerapan Teknologi Informasi komunikasi di perusahaan-perusahaan besar
  5. Analisis kebutuhan Teknologi Informasi bagi ormawa
Capaian
Mahasiswa mampu menerapkan perkembangan teknologi informasi komunikasi secara tepat untuk meningkatkan kinerja organisasi.

Metode: Ceramah, Simulasi dan Studi Kasus

Durasi: 120 menit

Peralatan
  1. Sound system, Notebook, proyektor LCD dan layar
  2. White board dan marker, Kertas, Makalah
  3. Lainnya, sesuai kondisi
Proses
  1. Pemandu memperkenalkan penceramah dalam bentuk pembacaan daftar riwayat hidup singkat.
  2. Pelaksanaan Ceramah.
  3. Tanya jawab, yang dapat diperluas dalam bentuk dimungkinkannya peserta untuk mengeluarkan pandangan / pendapatnya.
  4. Wrap up/penarikan beberapa kesimpulan. 

Materi IV: Berpikir Kritis Kreatif dan Inovatif dalam Berorganisasi

Topik: Kepemimpinan, Pengambilan Keputusan dan Komunikasi Efektif

Pokok Bahasan
  1. Nilai-nilai kepemimpinan dalam berorganisasi: 1)Tugas dan fungsi pemimpin; 2) Gaya kepemimpinan
  2. Proses pengambilan keputusan
  3. Teknik Penyampaian Pendapat: 1) Cara mengajukan pendapat dan cara mengajukan; pertanyaan;  2) Cara menganalisa dan mensintesa permasalahan serta membuat simpulan.
Capaian
Mahasiswa dapat melaksanakan berpikir kritis kreatif dan inovatif

Metode: Ceramah, Simulasi dan Tanya Jawab

Durasi: 240 menit

Peralatan
  1. Sound system, White board dan marker.
  2. Notebook, proyektor LCD dan layar, Kertas, Makalah
  3. Lainnya, sesuai kondisi
Proses
  1. Pemandu memperkenalkan penceramah dalam bentuk pembacaan daftar riwayat hidup singkat.
  2. Pelaksanaan Ceramah.
  3. Simulasi.
  4. Tanya jawab, yang dapat diperluas dalam bentuk dimungkinkannya peserta untuk mengeluarkan pandangan / pendapatnya.
  5. Wrap up/penarikan beberapa kesimpulan. 

Materi V: Organisasi Modern

Topik:
1. Organisasi sebagai sistem
2. Manajemen
3. Perangkat
4. Pengukuran Kinerja

Pokok Bahasan
Organisasi sebagai sistem
  1. Macam-macam bentuk kumpulan orang (kerumunan, kelompok, masyarakat/community, organisasi);
  2. Unsur-unsur organisasi: a. Tujuan; b. Struktur organisasi; c. Staff; Fungsi dan tugas; d. Tata kerja organisasi; dan e. Peralatan penunjang;
  3. Struktur organisasi dan tata kerja, job deskripsi, dan pertanggungjawaban.
  4. Pertumbuhan dan perkembangan organisasi: a. Ide dan gagasan besar; b. Mengajak orang lain untuk bergabung; c. Lahir; d . Tumbuh; e. Stabil; f. Krisis yang bisa kembali stabil dan bisa mundur; g. Sehat; h. Inovasi atau mati
  5. Lingkungan strategis organisasi.Kelengkapan Organisasi: a. Gagasan besar sebagai visi organisasi; b. Misi sebagai penjabaran visi; c. Visi dan Misi dan Kaitannya dengan AD/ART; d. Fungsi-fungsi manajemen; e. Kebijakan, program, dan kegiatan merupakan operasionalisasi dari AD/ART.
  6. Evaluasi kebijakan berdasarkan AD/ART
Kinerja Organisasi
  1. Kebijakan, Program, dan Kegiatan Organisasi;
  2. Output Kebijakan, Program, dan Kegiatan Organisasi Merupakan Kinerja Organisasi.
  3. Menilai kinerja organisasi dengan berbagai pendekatan.
  4. Cara menilai kinerja organisasi.
Capaian
Mahasiswa dapat menjelaskan hakekat organisasi dan kinerja organisasi

Metode: Ceramah, simulasi, Latihan dan Penugasan

Durasi: 180 menit

Peralatan
  1. Sound System, Notebook, proyektor LCD dan layar.
  2. White board dan marker, Kertas, Makalah
  3. Lainnya, sesuai kondisi
Proses
  1. Pemandu memperkenalkan penceramah dalam bentuk pembacaan daftar riwayat hidup singkat.
  2. Pelaksanaan Ceramah.
  3. Tanya jawab, yang dapat diperluas dalam bentuk dimungkinkannya peserta untuk mengeluarkan pandangan / pendapatnya.
  4. Wrap up/penarikan beberapa kesimpulan. 

Materi VI: Konsep SaHaBaT Sebagai Alat Analisis Organisasi

Topik:
1. Identifikasi Masalah Organisasi
2. Pemecahan Masalah Organisasi
3. Pengembangan Organisasi

Pokok Bahasan
  1. Ancaman, hambatan, tantangan, dan peluang organisasi
  2. Sumber ancaman, hambatan, tantangan, dan peluang organisasi yang berasal dari dalam organisasi;
  3. Sumber ancaman, hambatan, tantangan, dan peluang organisasi yang berasal dari luar.
Capaian
Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah organisasi dan dapat mencari alternatif pemecahannya

Metode: Ceramah, Simulasi dan Penugasan

Durasi: 180 menit

Peralatan
  1. Sound System, Notebook, proyektor LCD dan layar.
  2. White board dan marker, Kertas, Makalah
  3. Lainnya, sesuai kondisi
Proses
  1. Pelaksanaan ceramah
  2. Simulasi
  3. Tanya jawab, yang dapat diperluas dalam bentuk dimungkinkannya peserta untuk mengeluarkan pandangan / pendapatnya.
  4. Tugas mandiri dan tugas kelompok.
  5. Wrap up/penarikan beberapa kesimpulan. 

Materi VII: Aplikasi Konsep SaHaBaT dalam Kasus Organisasi

Topik
1. Latihan Penyusunan Visi, Misi Ormawa
2. Analisis Masalah Organisasi
3. Rencana Pengembangan Organisasi
4. Evaluasi

Pokok Bahasan
Indikator kinerja:
  1. Manajemen organisasi; 
  2. Perangkat;
  3. SOP; 
  4. Output
Prosedur Pengukuran Kinerja.
  1. Penetapan indikator
  2. Pengumpulan data (langsung–wawancara, kuesioner, dan sekunder)
  3. Analisis data
  4. Laporan
Capaian
Mahasiswa dapat mengukur kinerja organisasi

Metode: Ceramah, Simulasi dan Latihan

Durasi: 360 menit

Peralatan
  1. Sound System, Notebook, proyektor LCD dan layar.
  2. White board dan marker, Kertas, Makalah
  3. Lainnya, sesuai kondisi
Proses: Perumusan Masalah Organisasi
  1. Pelaksanaan Ceramah.
  2. Simulasi.
  3. Tanya jawab, yang dapat diperluas dalam bentuk dimungkinkannya peserta untuk mengeluarkan pandangan / pendapatnya.
  4. Latihan kelompok.
  5. Wrap up/penarikan beberapa kesimpulan.

 Materi VIII: Rencana Pengembangan Organisasi

Topik:
1. Penyusunan RPO dan Evaluasi
2. Presentasi Laporan RPO

Pokok Bahasan
  1. Perumusan Masalah Organisasi dengan menggunakan analisis TALI-Kemitraan dan SaHaBaT;
  2. Pengembangan Alternatif Solusi melalui beberapa analisis pertumbuhan dan masalah suatu organsiasi serta kelebihan dan kelemahan dari masing-masing analisis pertumbuhan dan masalah organsiasi tersebut.
  3. Penyusunan Rencana Pengembangan Organisasi (RPO): Tujuan, Indikator Kinerja, dan Sistematika:
  • Isi pendahuluan;
  • Identifikasi masalah;
  • Maksud, tujuan dna manfaat RPO;
  • Indikator kinerja untuk Pengembangan Organsiasi jangka Pendek dan panjang;
  • Serta bentuk pengembangan organsiasi;
Capaian
Mahasiswa dapat menyusun dan memaparkan Rencana Pengembangan Organisasi

Metode: Ceramah, Penugasan dan Presentasi.

Durasi: 780 menit

Peralatan
  1. Sound System, Notebook, proyektor LCD dan layar.
  2. White board dan marker, Kertas, Makalah
  3. Lainnya, sesuai kondisi
Proses
  1. Pelaksanaan Ceramah.
  2. Tanya jawab, yang dapat diperluas dalam bentuk dimungkinkannya peserta untuk mengeluarkan pandangan / pendapatnya.
  3. Diskusi dan Kerja Kelompok
  4. Pemaparan Rencana Pengembangan Organisasi.

H. Contoh Jadwal Kegiatan

Kurikulum minimal ini memakan waktu 36 jam dengan contoh jadwal sebagai berikut.

Waktu
Kegiatan
Fasilitator
Durasi

Hari Pertama


08.00-10.00
Pendaftaran
Panitia

09.00-10.00
·         Persiapan pembukaan

 60'
10.00-10.30
·         Upacara Pembukaan
Dirjen/Direktur
 30'
10.30-12.00
·         Pre Test
·         Ice Breaking dan Perkenalan

 90'
12.00-13.00
Ishoma+Check-in
Panitia/Penginapan

13.00-14.00
Program dan kegiatan kemahasiswaan dan LKMM
Pemandu
 60'
14.00-17.00
Mitigasi Bencana/Wawasan Kebangsaan/Bela Negara/Anti Korupsi
BNPB, BNN, BNPT & KPK
 180'
17.00-19.00
Isoma


19.00-20.30
Literasi dan Teknologi Informasi dalam Organisasi Kemahasiswaan
Pemandu
 90'
20.30-22.00
Kepemimpinan
Pemandu
 90'
22.00-
Istirahat



Hari Kedua


05.00-06.00
Olahraga
Instruktur
60'
06.00-07.30
Sarapan dan Persiapan


07.30-09.30
Pengambilan Keputusan dan Komunikasi Efektif
Pemandu
 120'
09.30-12.00
Organisasi Modern
Pemandu
 150'
12.00-13.30
Ishoma




13.30-15.00
Alat Analisis Organisasi (Konsep SaHaBaT
Pemandu
 90'
15.00-15.30
Rehat


15.30-17.00
Aplikasi Konsep SaHaBaT dalam Kasus Organisasi
Pemandu
 90
17.00-19.00
Ishoma


19.00-21.30
Pengukuran Kinerja
Pemandu
 150'
21.30-22.00
Pengarahan Kerja Kelompok
Pemandu
 30'
22.00-
Istirahat + Kerja Kelompok Pengembangan Organisasi
Peserta
 p.m.

Hari Ketiga


05.00-06.00
Olahraga
Instruktur
60'
06.00-07.30
Sarapan dan Persiapan


08.00-11.00
Presentasi Rencana Pengembangan Organisasi
Peserta
 120'
11.00-11.30
Evaluasi, Penjelasan/tugas Pasca Kegiatan  dan Post test

 30'
11.30-12.00
Penutupan
Direktur




LKMM-TM Ambon 2019

LKMM-TM LLDikti7 2019

LKMM-TM Palu 2019

Panduan lengkap LKMM Tingkat Menengah 2015



Entri yang Diunggulkan

Perubahan Mendasar Kebijakan Bidang Kemahasiswaan

Semua kalangan pendidikan tinggi pasti tahu apa itu kampus merdeka dan merdeka belajar; salah satu episode kebijakan Mas Menteri Dikbud. Te...