Jumat, 24 Juli 2020

A & Q Webinar Tentang Pendidikan Kesehatan #08 Keperawatan


Kutipan Pertanyaan:
Saya kuliah semester 6 "S1" Keperawatan, setelah lulus ingin bekerja di Luar Negeri tetapi khawatir karena belum tahu bagaimana persyaratannya. Mohon dijelaskan. Terima kasih. (Sofi)

Jawaban:
Pilihan atau keinginan untuk bekerja ke LN adalah hal sangat baik. Perlu diketahui bahwa saat ini bahwa tenaga kesehatan Keperawatan di Indonesia secara umum sudah terpenuhi bahkan di banyak wilayah melebihi kebutuhan. Tentu bekerja di LN pada umumnya memerlukan kriteria dan atau persyaratan yang lebih tinggi dibandingkan dengan di dalam negeri. Tetapi perlu diingat bahwa pengalaman atau jejaring dan tentu juga gaji yang akan didapatkan pastinya lebih tinggi. Sebagai gambaran gaji skill worker di Jepang rata-rata sebesar Rp. 20 juta/bulan. Tentu di Amerika dan Eropa lebih tinggi karena persyaratan kompetensinya juga lebih tinggi.
Ragam jenis pekerjaan di LN selain bekerja sebagai perawat di rumah sakit juga banyak, misalnya: home care, perawat di perusahaan, asisten dokter atau dokter gigi, analis bahkan periset atau epidemiolog dan banyak pilihan lain.
Saat ini negara tujuan atau yang paling banyak menerima tenaga perawat dari Indonesia antara lain: Taiwan, Jepang, beberapa negara Amerika atau Eropa (terutama Jerman) dan juga Timur Tengah. Masing-masing negara tentu memiliki kriteria yang berbeda, tetapi secara umum keterampilan bahasa menjadi syarat utama selain keterampilan keperawatan atau asuhan.
Karena itu bagi yang memiliki keinginan untuk bekerja di LN harus menyiapkan diri sejak awal misalnya belajar bahasa asing dan melanjutkan pendidikan profesi (Ners) setelah Sarjana serta sertifikasi juga persiapan mental.
Hampir semua perguruan tinggi memiliki lembaga atau pusat karir yang bertugas membantu mahasiswa atau calon lulusannya agar siap di dunia kerja. Lembaga yang membantu warga Indonesia untuk bekerja di LN adalah BNP2TKI selain perwakilan atau agen di daerah yang bekerja sama dengan BNP2TKI.

Terima kasih.

A & Q Webinar Tentang Pendidikan Kesehatan #07 Kebidanan


Kutipan pertanyaan:
Saya lulusan D3 Kebidanan ingin melanjutkan kuliah. Apakah saya harus ke S1 atau D4? Apakah kampus tempat kuliah menentukan (peluang mendapatkan) pekerjaan nantinya? (Anggy)


Jawaban:
Pada dasarnya pilihan apakah akan melanjutkan ke Sarjana (pendidikan akademik, "S1") atau Sarjana Terapan (pendidikan vokasi, "D4"), sama baiknya (level 6 KKNI). Hanya saja karena sebelumnya "D3" yang merupakan pendidikan vokasi maka pilihan lebih baik melanjutkan ke Sarjana Terapan karena sejenis. Namun saat ini baik Sarjana maupun Sarjana Terapan harus dilengkapi dengan pendidikan Profesi (level 7 KKNI) yang ditempuh selama 2-3 semester/60 minggu (36-44 SKS).

Untuk pilihan kampus yang dijadikan pedoman adalah status atau peringkat akreditasi program studinya. Pilihlah program studi dan institusi yang memiliki peringkat akreditasi minimal B. Untuk Sarjana Terapan "D4", saat ini banya diselenggarakan di Poltekes, sedangkan untuk Sarjana, "S1" lebih banyak di Stikes.
Pilihan kampus tentu saja berpengaruh terhadap kemudahan mendapatkan pekerjaan walaupun sifatnya relatif. Beberapa kampus memang populer di bidang atau profesi tertentu, namun yang penting kita memilih program studi minimal B.

Daftar penyelenggara program Sarjana/Sarjana Terapan Kebidanan dan Peringkat akreditasi dapat dilihat di https://www.banpt.or.id/direktori/prodi/pencarian_prodi.php

Terima kasih

Entri yang Diunggulkan

Perubahan Mendasar Kebijakan Bidang Kemahasiswaan

Semua kalangan pendidikan tinggi pasti tahu apa itu kampus merdeka dan merdeka belajar; salah satu episode kebijakan Mas Menteri Dikbud. Te...